Bandung, Sonora.ID - Ada 3 (tiga) pilar yang harus dipegang erat oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), baik PNS maupun PPPK.
"Tiga pilar itu adalah berintegritas, profesional dan melayani dengan hati," ucap Kepala BPSDM Jabar Hery Antasari pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate Bandung, Senin (29/5/2023).
Untuk mewujudkannya, kata Hery, tiga pilar ini harus bermuara pada core values "AKHLAK" yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Menurutnya, di masa sekarang selain pengetahuan dan kemampuan, dalam diri ASN juga dibutuhkan attitude yang baik. Kunci ini menjadi dasar utama Pemprov dalam mendongkrak kapabilitas ASN Jawa Barat, dalam memberikan pelayanan publik maksimal melalui skema yang telah dibangun.
“Core values ini baru terbangun sekitar 2,5 tahun dan menjadi prinsip dasar ASN. Di era sekarang, tidak hanya kompeten tetapi juga attitude," tutur Hery.
Baca Juga: Pemkab Bengkayang Adakan Apel Pembinaan ASN
"Melalui corporate univesity, kita kembangkan berdasarkan kebutuhan. Sebab yang dilayani sudah berubah, maka butuh pendekatan agar tidak ada jarak,” ungkapnya.
Hery juga mengatakan, semua kebutuhan ini membuka peluang bagi seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jabar untuk berlomba-lomba mengisi posisi strategis.
"Masa kerja tidak lagi menjadi tolok ukur, kecuali kompetensi personal dalam mengisi bidang tertentu, yang akan menjadi pertimbangan utama pimpinan demi memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat," urai Hery.
"Pak Gubernur sudah menunjukkan, tidak ada kata junior, senior dalam kinerja dan pencapaian karir sepanjang persyaratan terpenuhi. Prinsip merit sistem berorientasi pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Anda mampu, ya anda naik," tegas Hery.
Maka dari itu, lanjut Hery, pengembangan kompetensi harus diterapkan oleh semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Termasuk oleh pemerintah kabupaten/kota, supaya ASN di seluruh Jawa Barat mampu memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, sesuai tugas dan fungsinya.
“Ini juga menjadi tanggungjawab kepala OPD. Harus menjadi top mind di kepala dinas. Termasuk kepala BKPSDM kabupaten/kota, karena mohon maaf hari ini belum menyentuh secara mendalam mengenai pengembangan kompetensi. Hari ini sikapnya masih reaktif,” paparnya.
Pemprov Jabar, tambah Hery, tidak hanya menuntut agar ASN mampu memenuhi ekspektasi mereka. Tetapi pihaknya juga memberikan jalan melalui program yang dilakukan. Tidak hanya itu, apresiasi berupa penghargaan turut diberikan supaya para ASN termotivasi, berlomba-lomba memberikan kemampuan terbaik bagi Jawa Barat.
Lebih lanjut dia menambahkan, di masa digitalisasi saat ini. ASN juga harus memiliki kompetensi tambahan selain intellectual quotient (IQ), emotional quotient (EQ) dan spiritual qoutient (SQ), kemampuan tersebut adalah communication qoutient (CQ), sebab diakuinya banyak kejadian ASN yang salah langkah.
Maka dari itu dia berharap, dalam waktu dekat peningkatan kapabilitas komunikasi dapat dilakukan di Jawa Barat.
“Kami sedang menyusun modul kurikulum, minimal ASN Jabar memiliki kemampuan berkomunikasi, jadi kompetensi wajib. Banyak yang kepeleset komunikasi pada pimpinan, kolega, publik dan sistem. Jadi ini penting dan harus kita miliki,” pungkas Hery.
Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Sidak Kantor OPD Pemerintah Provinsi Sumut, Kehadiran ASN 98 Persen