Medan, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) mencatat komoditas cabai merah menjadi penyumbang tertinggi deflasi secara month-to-month/mtm pada Mei 2023.
"Kami mencatat pada Mei 2023 ini Sumut mengalami deflasi tertinggi 0,12 persen dipicu cabai merah," kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, kepada wartawan melalui release berita resmi BPS Sumut melalui Chanel YouTube, Senin (5/6/2023).
Sementara itu, Selain dipicu turunnya harga cabai merah, penyumbang deflasi juga berasal dari angkutan udara 0, 06 persen, tomat 0,03 persen, kentang dan angkutan antar kota masing-maaing 0,02 persen.
Sedangkan deflasi secara year on year (yoy), penyumbang utamanya adalah minyak goreng 0,17 persen disusul cabai nerah 0,16 persen, tomat 0,15 persen, bawang merah 0, 14 persen dan ayam ras 0,08 persen.
Hasanudin juga menuturkan, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di lima kota di Sumut pada Mei 2023 ini secara umum menunjukkan kenaikan.
Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Minta Kontraktor Rampungkan Pembangunan Masjid Agung 15 Agustus 2023
"Data BPS Sumut, pada Mei 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,66 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 109,18 pada Mei 2022 menjadi 113,18 pada Mei 2023,"ujarnya.
Pada tingkat inflasi month to month (mom) sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,37 persen.
Dari gabungan lima kota di Sumut secara yoy, yakni Sibolga, Pematang Siantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli tercatat inflasi sebesar 3,66 persen dengan IHK sebesar 113,18.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 4,39 persen dengan IHK sebesar 116,88 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 3,54 persen dengan IHK sebesar 114,55.