Sonora.ID - Mendidik dan mengasuh anak memang bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya anak berperilaku nakal dan membuat orang tua memarahinya.
Namun, orang tua juga memiliki keterbatasan dalam memahami emosi dan perasaan anak saat berperilaku menantang.
Cobalah bicara dengan lembut dan intonasi yang baik kepada anak, sehingga mereka paham tanpa harus melukai perasaannya.
Menurut parent circle, anak-anak adalah peniru yang hebat. Jika orang tuanya suka berteriak, maka mereka akan berteriak kembali.
Jika orang tua memarahi apalagi sampai main fisik kepada anak, maka anak bisa saja melakukan hal yang sama kepada orang lain. Karena anak meniru perilaku dan tindakan orang tuanya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak Tantrum dengan Tenang
Tahukah kamu, memarahi anak dengan membentak akan berdampak buruk bagi kondisi psikologisnya. Menjerit dan terlalu sering memarahi anak akan membuat anak mengalami gangguan perilaku dan depresi di kemudian hari.
Anak akan tumbuh sebagai pribadi yang agresif, atau sebaliknya terlalu tertutup. Hal ini terjadi akibat goncangan mental pada anak akibat dimarahi saat masih kecil. Bahkan beberapa kasus anak yang depresi bisa melakukan tindakan ekstrem.
Bagaimana cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi?
1. Jangan gengsi untuk meminta maaf