Sonora.ID - Simak beberapa contoh cerpen motivasi yang penuh makna berikut ini.
Cerpen atau cerita pendek adalah suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas.
Biasanya cerpen hanya fokus menceritakan permasalahan satu tokoh saja.
Cerpen biasanya dibuat sebagai hiburan atau bahkan motivasi bagi pembacanya.
Dalam artikel ini akan ada beberapa cerpen motivasi yang bisa meningkatkan semangat dan motivasi bagi Anda.
Baca Juga: 20 Contoh Cerpen Singkat Berbagai Tema yang Menarik dan Seru
- 1. Kisah Seekor Burung Hantu
Suatu malam di hutan yang gelap dan sunyi, seekor burung hantu muda merasa takut dan tidak mampu terbang. Burung hantu itu sangat sedih karena ia tidak bisa mengejar mangsanya atau terbang bebas seperti burung hantu lainnya.
Burung hantu muda itu bertanya pada ibunya, “Mengapa aku tidak bisa terbang seperti burung hantu yang lain? Apa yang salah dengan diriku?”
Ibu burung hantu tersenyum dan berkata, “Tidak ada yang salah denganmu, sayang. Kamu hanya belum belajar bagaimana terbang dengan baik. Kamu masih muda dan masih banyak waktu untuk belajar dan berkembang.”
Burung hantu muda itu menangis dan berkata, “Tapi aku merasa begitu lemah dan tidak berguna. Aku tidak akan pernah bisa terbang seperti burung hantu yang lain.”
Ibu burung hantu itu menghibur anaknya dan berkata, “Jangan menyerah. Setiap burung hantu memiliki waktu dan cara belajar yang berbeda-beda. Kamu harus focus dan gigih dalam belajar terbang. Kamu harus percaya pada dirimu sendiri dan jangan pernah menyerah.”
Burung hantu muda itu mulai berlatih setiap hari, memperbaiki teknik terbangnya dan membangun kekuatan fisiknya. Dia juga belajar dari ibunya dan burung hantu lainnya. Setelah beberapa waktu, burung hantu muda itu menjadi lebih kuat dan terampil dalam terbang.
Suatu malam, burung hantu muda itu berhasil menangkap mangsa pertamanya. Dia merasa begitu senang dan bangga atas pencapaian tersebut. Dia belajar bahwa dengan fokus, kegigihan dan kepercayaan diri, dia bisa mencapai apa yang dia inginkan.
Kisah burung hantu ini mengajarkan kita bahwa tidak peduli seberapa sulit atau mustahil sesuatu yang terlihat, kita selalu mempunyai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan semangat dan tekad kuat, kita dapat mencapai tujuan dan mengatasi rintangan yang muncul sepanjang waktu.
- 2. Buah Kebaikan
Pada suatu hari terdapat rumah yang berada di tengah hutan. Rumah tersebut dihuni oleh ibu dan seorang anak kecil. Pada waktu pagi hari, anak tersebut bermain di halaman rumahnya kemudian munculah seekor rusa.
Rusa tersebut memiliki tanduk yang panjang. Rusa itu datang dengan mencoba memasukan tanduknya ke baju sang anak kecil. Karena hal tersebut, anak kecil pun menjadi terangkat. Anak kecil itu kemudian menangis dan teriak memanggil ibunya.
Ibu yang mendengar suara anaknya yang menangis pun datang dan melihat apa yang sedang terjadi di luar. Tidak sangka rusa membawa anak kecil tersebut ke dalam hutan. Sang ibu sekuat tenaga mengejar rusa tersebut ke dalam hutan dan mengikuti arah rusa itu berlari.
Sang ibu berhasil mengikuti rusa tersebut dan bahagia melihat anaknya kembali dan mengambil anaknya dan kemudian pergi dari hutan tersebut. Betapa terkejutnya saat sesampainya di rumah, ia melihat kondisi rumah yang sudah rusak akibat tertimpa pohon besar.
Ibu ini kemudian mengingat jika dirinya pernah menyelamatkan anak rusa dari pemburu. Sang ibu menutupi anak rusa dengan kain sehingga pemburu tidak bisa melihatnya. Saat pemburu sudah menghilang, sang ibu kemudian membuka kain tersebut.
Tidak disangka rusa yang membawa anaknya tadi merupakan rusa yang pernah ia selamatkan dulu. Rusa tersebut seakan-akan mengucapkan rasa terima kasih untuk ibu karena pernah menyelamatkannya. Kini sang rusa menyelamatkan ibu dari pohon yang roboh.
- 3. Pendidikan yang Ditunggu
Pendidikan, sebuah kata yang seharusnya bisa dirasakan oleh setiap orang terutama bagi anak-anak. Namunm pada kenyataannya tak semua orang bisa merasakan pendidikan di sekolah, salah satu penyebabnya adalah harus mencari rezeki. Bagus, itulah nama panggilanku dan aku satu dari sekian banyak yang tak bisa merasakan apa itu arti bersekolah.
Usiaku saat ini 10 tahu, kata teman-temanku, “seharusnya aku sudah kelas 4 atau 5 SD”, tetapi karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan aku harus mencari rezeki demi bisa memenuhi kebutuhan hidup aku dan adikku yang masih berusia 5 tahun.
Aku dan adikku hanya tinggal di rumah berukuran 4×4 meter persegi dan itu pun milik orang lain. Tak pernah terbayangkan oleh diriku apabila tak ada rumah ini, mungkin saja aku dan adikku harus tidur di depan ruko yang setiap malam harus melawan dinginnya malah atau hujan. Pada suatu waktu, malam hari terasa lebih dingin, kami berdua tak memiliki selimut dan hanya mempunyai satu sarung, kemudian sarung itu kuberikan kepada adikku.
Orang tua kami sudah lama meninggal dunia karena motor yang dikendarai oleh ayahku jatuh disaat hujan sedang turun dengan deras. Kedua orangtuaku sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi apa hendak dikata, orangtuaku meninggal dunia dan aku yang mendengar kabar itu merasakan sedih yang mendalam.
Hingga akhirnya di tahun ketiga, aku dan adikku mendapatkan pembiayaan sekolah sampai lulus SMA dari lembaga pendidikan pemerintah. Setelah mendengar kabar seperti itu, aku pun merasa senang karena bisa merasakan bersekolah dan bertemu dengan teman-teman baru. Tak hanya sampai disitu. Aku sangat merasa bahagia karena adikku tercinta bisa menempuh pendidikan yang layak dan kami berdua belajar dengan sungguh-sungguh.
Sejak saat itulah aku dan adikku mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat, bahkan aku juga berhasil melanjutkan pendidikan sarjana dengan beasiswa yang aku peroleh. Jadi, selalu percayalah bahwa kelak suatu saat nanti, hal yang kita inginkan bisa tercapai dan kita bisa bahagia.
- 4. Persahabatan yang Indah karya Revalina Arista
Di sebuah kampung, ada remaja perempuan bernama Rani yang tidak mempunyai sahabat. Tidak ada yang mau berteman dengannya karena dia terlihat dekil dan kotor, sehingga anak remaja yang lain menjauhinya.
Suatu hari, datanglah pendatang baru di kampung itu bernama Bu Mira dan Pak Ardi, mereka membawa anak mereka bernama Citra. Di perjalanan menuju rumah baru mereka, Citra melihat Rani sedang melamun dan Citra pun ingin mendatangi. Namun, orang tuanya tidak memperbolehkan karena harus ke rumah dulu
Sesampainya di rumah, Citra langsung merapikan barang-barangnya dan dia beristirahat sebentar di kamar. Dia kembali teringat dengan gadis yang ia temukan tadi, dia pun langsung keluar rumah untuk menghampiri wanita itu