Makassar, Sonora.ID - Kloter pertama jemaah haji asal Sulawesi Selatan telah tiba di Asrama Haji Makassar pada Rabu, 5 Juli 2023 kemarin. Suasa penuh suka cita dan haru pun menyelimuti kedatangan 392 jemaah haji tersebut. Namun, ada pemandangan unik yang kerap dijumpai saat kepulangan jemaah haji asal Sulsel. Mereka berdandan nyentrik menggunakan perhiasan emas ratusan gram.
Suarnati Daeng Kanang (46), adalah salah satu jemaah haji perempuan asal embarkasi Makassar yang tampilannya paling mencolok dengan balutan emas di tubuhnya. Tak hanya itu, Suarnati juga mengenakan pakaian yang penuh pernak pernik serta hiasan khas bugis di bagian kepala.
Saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar pukul 12.00 Wita bersama 392 rombongan jemaah haji kloter 1 Embarkasi Makassar, Suarnati tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Senyumnya terus merekah, sambil sesekali memamerkan kalung, gelang dan cicin emasnya.
Kepada awak media yang meliput kedatangan jemaah haji, Suarnati mengaku, emas yang dipakainya itu berjumlah sekitar 180 gram. Tapi, emas tersebut tidak semua ia beli dari Tanah Suci. "Dari Makassar separuh (emas) saya bawa. Sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," kata Suarnati.
Baca Juga: 392 Jemaah Haji Kloter Pertama Makassar Tiba, 1 Orang Meninggal
Dia mengungkapkan, harga per gram emas yang dibeli dari Tanah Suci berkisah Rp1.200.000. Perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha burger di Makassar ini mengaku membeli emas dari Tanah Suci untuk memenuhi nazarnya.
"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas), seperti orang-orang," bebernya.
Selain alasan nazar, Suarnati mengaku ada kepuasan tersendiri jika membeli emas di Tanah Suci. "Kharismanya beda dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," ungkapnya.
Kendati demikian, ia bersyukur karena berhasil berangkat menjadi tamu Allah dan kembali ke tanah air dalam kondisi sehat. Ia mengaku, penantiannya untuk bisa berhaji cukup panjang yakni selama 13 tahun. Bahkan 2 hari sebelum berangkat, ia mendapat cobaan karena harus menjalani operasi batu empedu.
"Tapi alhamdulillah selama proses haji semua dilancarkan bahkan tidak pernah merasakan sakit pasca operasi," ujarnya.