Medan, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara menggelar Workshop Pembahasan Publikasi Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) Provinsi Sumatera Utara, di Santika Dyandra Hotel & Convention Medan, Selasa (11/7).
Workshop yang dibuka Kepala BPS Sumut diwakili Kepala Bagian Umum BPS Drs. Ramlan, MM dan dihadiri OPD-OPD terkait serta akademisi ini, membahas terkait publikasi Fertilitas dan Mortalitas beserta indikator lainnya, publikasi Statistik Migrasi, dan publikasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota 2020-2035 di Sumatera Utara.
Turut hadir dalam workshop tersebut, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Sumut, Azantaro, SE,MSi terkait Publikasi Statistik Fertilitas dan Mortalitas beserta publikasi indikator hasil LF SP2020, publikasi migrasi dan publikasi proyeksi penduduk.
Selanjutnya, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumut, Hamid Rizal terkait dengan materi Fertilitas dan Mortalitas di Provinsi Sumut.
Narasumber lainnya dari Kepolisian Daerah Provinsi Sumut dan BKKBN Provinsi Sumut.
Dikesempatan itu, Ramlan memaparkan, pembahasan di dalam hasil Long Form SP2020 tersebut antara lain adalah memperkirakan jumlah distribusi dan komposisi penduduk.
Kalau dianalisis bahwa permasalahan kependudukan di Sumatera Utara itu tentu saja tidak terlepas dari masalah distribusi penduduk.
"Kita masih punya distribusi penduduk di Sumut yang cukup senjang. Ada kota/kabupaten yang kepadatan penduduknya cukup padat hingga mendekati 70.000/km. Tetapi juga ada kabupaten kota yang kepadatannya cukup jarang sekali, tidak sampai 200/km. Itu contoh yang berkaitan dengan kesenjangan distribusi. Tentu saja kalau kita tinjau secara kependudukan, pastilah bahwa daerah yang padat merupakan daerah yang punya potensi ekonomi lebih baik dari daerah yang jarang kepadatannya," paparnya.
Selanjutnya, Dalam Long Form SP2020 ini, juga dibahas mengenai angka kelahiran dan kematian di Sumatera Utara. Di dalamnya juga dibahas mengenai angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
Baca Juga: Tumbuhkan Semangat Kemerdekaan dan Jiwa Nasionalis, Bobby Nasution Bagikan Bendera Merah Putih
Sedangkan untuk angka kelahiran di Sumatera Utara masih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Kemudian, secara migrasi, sebenarnya Sumut angka migrasinya minus dan menunjukkan banyak mengekspor orang keluar.
Begitu juga dengan angka migrasi di kabupaten/kota yang beragam, ada yang positif dan ada juga yang negatif yang cukup besar.
Migrasi keluar yang besar dilakukan oleh usia-usia produktif.
"Kalau dengan migrasi minus yang cukup besar, pastilah kalau berbicara bonus demografi memang sulit untuk dicapai oleh Sumatera Utara. Berdasarkan proyeksi yang lalu di 2015, itu kita perkirakan bonus demografi Sumut akan tercapai sekitar tahun 2035," imbuhnya.
Sebab, di beberapa kabupaten/kota seperti di Medan, Binjai, P.Siantar sudah akan mendekati bonus demografi.
Namun daerah-daerah yang migrasinya minus, tentunya jauh dari bonus demografi. Karena usia-usia produktif akan menanggung usia yang non-produktif.
"Itu merupakan salah satu isu kependudukan di Sumatera Utara dan sebetulnya harus mendapatkan perhatian. Karena selama ini kita selalu memperhatikan masalah ekonomi, padahal dasarnya itu adalah masalah kependudukan," ungkapnya.
Selain itu, masalah angka kelahiran di Sumut itu masih cukup tinggi dan angka usia produktif terus bertambah.
Sementara penyediaan lapangan kerja untuk bagi mereka yang memasuki masa produktif tidak balance (seimbang).
Kalau ini terus terjadi, kesenjangan ekonomi, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin sulit.
"Semoga data dan indikator yang disajikan dalam publikasi hasil Long Form SP2020 Sumut dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi bagi berbagai pihak, baik pemerintah, perguruan tinggi, dan pengguna lain untuk pencapaian pembangunan maupun dalam menetapkan kebijakan sektoral ke depan," harapnya.
Disamping itu juga, dalam Workshop tersebut, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Sumut, Azantaro, SE,MSi menyampaikan, Long Form SP2020 yang dilaksanakan pada 2022 sudah memiliki hasil yang tertuang dalam 3 publikasi yang akan dirilis pada 14 Juli 2023.
Ketiga publikasi tersebut yaitu Publikasi Penduduk Sumatera Utara Hasil LF SP2020, Publikasi Statistik Migrasi Sumatera Utara Hasil LF SP2020, dan Publikasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Tahun 2020-2035.
"Di dalam Publikasi Penduduk Sumatera Utara, di dalamnya banyak indikator yang dihasilkan antara lain jumlah dan distribusi penduduk, pendidikan, kelahiran, kematian, disabilitas, ketenagakerjaan dan perumahan. Selanjutnya ada Publikasi Migrasi. Ini jarang ada. Ketiga, publikasi proyeksi penduduk kabupaten/kota 2020-2035," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Pawai Colorful Medan Carnival Meriah, Bobby Nasution: Angkat Keberagaman Sekaligus Penggerak Ekonomi