Makassar, Sonora.ID - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman baru-baru ini melantik delapan pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II hasil lelang jabatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur.
Mereka yang dilantik diantaranya Andi Muhammad Arsjad sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Asrul Sani sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulsel, Junaedi B sebagai Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Abel Rante sebagai Kepala Biro Hukum, Andi Ihsan sebagai Kepala Biro Umum. Kemudian, Bustanul Arifin sebagai Kepala Biro Organisasi, Erwin Sodding sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, dan dr Rachmawati sebagai Direktur RSUD Labuang Baji.
Selain pejabat Eselon II, Gubernur Sulsel juga melantik Pejabat Administrator. Diantaranya, Anne Marie Elleonora Herlin sebagai Kepala Bagian Kelembagaan pada Biro Organisasi Setda Sulsel.
Adapula nama Andi Asriady Sulaiman yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pariwisata Sulsel turun jabatan atau demosi menjadi Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulsel.
Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, naik turun jabatan merupakan hal yang biasa.
Justru menjadi luar biasa jika pejabat yang bersangkutan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik.
"Yang terpenting adalah integritas, kinerja, dan loyalitas. Ada banyak harapan dan ekspektasi masyarakat kepada kita, karena itu kita harus melakukan yang terbaik," pesan Andi Sudirman.
Baca Juga: Masyarakat Pesisir Bantaeng Bisa Nikmati Air Minum Aman dan Layak
Setelah pelantikan ini, masih tersisa 4 jabatan Eselon II yang lowong. Antara lain, Asisten I Pemprov Sulsel, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel.
Terkait hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Sukarniaty Kondolele mengatakan, pihaknya akan segera melakukan shelter pada empat posisi lowong tersebut. Namun dalam waktu dekat, akan terlebih dahulu dilaksanakan job fit. "Job fit prioritas, dalam waktu dekat. Sudah ada timnya," kata Sukarniaty.
Adapun terkait demosi terhadap Andi Asriady Sulaiman, Sukarniaty mengakui hal itu terkait dengan performa. Khususnya penilaian integritas dan kinerja.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.