Sonora.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga melaksanakan kegiatan Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di 8 (delapan) lokasi di wilayah Jabodetabek.
Kegiatan ini dilakukan menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang akan diperingati pada 23 Juli mendatang.
Pada kesempatan ini, Menteri PPPA banyak melakukan dialog dengan anak-anak untuk mendengarkan berbagai aspirasi dan memberikan motivasi bagi anak-anak, serta menyerahkan bantuan berupa ikan segar, kebutuhan spesifik anak, dan perlengkapan sekolah, serta penyediaan layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis.
“Momen Hari Anak menjadi momen yang tepat untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menghormati dan menjamin pemenuhan hak anak. Kegiatan yang kita laksanakan hari ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN), namun khusus tahun ini, melalui kegiatan Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) kita ingin memperluas jangkauan informasi mengenai layanan SAPA yang tidak berhenti pada sebuah layanan pengaduan saja, namun SAPA juga bertransformasi sebagai gerakan untuk mendorong kepedulian berbagai pihak untuk bekerja sama dalam memenuhi, menghormati, dan melindungi hak-hak perempuan dan anak,” ujar Menteri PPPA, di Acara Jelajah SAPA Sekolah Dasar Dinamika Indonesia, Bantar Gebang, pada Kamis (13/7).
Menteri PPPA menambahkan bahwa kegiatan Jelajah SAPA ini juga melibatkan mitra yang terdiri dari unsur pemerintah, Kementerian/Lembaga, lembaga masyarakat, dan dunia usaha yang turut mendukung dan membantu memberikan bantuan kepada anak-anak.
Bantuan yang diberikan di 8 (delapan) titik di wilayah Jabodetabek secara serentak ini, diantaranya berupa bantuan 3 (tiga) ton ikan segar, bantuan spesifik anak, bantuan perlengkapan sekolah, hingga pemeriksaan dan pengobatan gratis.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mitra-mitra kami atas komitmennya dalam memberikan pendampingan yang terbaik untuk anak - anak di momentum hari anak ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sejak tiga tahun lalu selalu memberikan bantuan ikan, hari ini juga kembali memberikan bantuan sebanyak tiga ton ikan untuk diberikan kepada anak-anak di delapan titik di wilayah Jabodetabek. Kemudian, terima kasih juga kepada Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang mendampingi kami memberikan pemeriksaan gratis dan bantuan kepada anak - anak. Kami juga berterima kasih pada Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak (APSAI), Sido Muncul, Coca Cola, dan mitra lainnya yang memberikan pendampingan di momentum HAN ini,” tutur Menteri PPPA.
Dalam kegiatan ini, Menteri PPPA berkesempatan untuk berdialog santai bersama anak-anak di masing-masing 8 lokasi, yang dilakukan secara langsung di di KJC Cilincing, SD Dinamika Indonesia Bantar Gebang, serta Sekolah KAMI, dan secara virtual di 5 (lima) titik lainnya, yaitu Lembaga Perlindungan Khusus Anak (LPKA) Jakarta, LPKA Tangerang, Kampung Pemulung Cinere, Yayasan Cinta Yatim dan Dhuafa Tangerang Selatan binaan Marwadewa, dan Sekolah Darurat Ibu Kembar yang telah dikunjungi Menteri PPPA sebelumnya pada Rabu (12/7).
Dialog ini dilakukan Menteri PPPA untuk mendengarkan aspirasi, dan memberikan motivasi kepada anak-anak agar terus belajar, semangat menggapai cita-cita, serta tidak lupa menerapkan pola hidup yang lebih sehat.
Menteri PPPA juga mendorong agar anak-anak dapat lebih rajin mengonsumsi ikan untuk tubuh yang lebih kuat, cerdas, dan sehat.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP), Pamuji Lestari juga turut mendorong anak- anak untuk dapat mengonsumi ikan.
“Dengan makan ikan kita akan menjadi lebih sehat, kuat, dan pintar. Di dalam ikan, mengandung banyak protein yang membuat kita lebih cepat kuat dan sehat, karena lemaknya tidak lebih dari 20 persen. Di Indonesia, angka konsumsi ikan atau jumlah orang yang makan ikan pertahun masih rendah dibanding saudara kita di Malaysia dan Singapura. Sehingga, kami dari KKP senantiasa mengajak anak-anak, generasi muda, serta ibu hamil dan menyusui agar banyak makan ikan supaya lebih sehat,” tuturnya.
Ketua Wanita Walubi, Esther yang turut memberikan bantuan pemeriksaan dan pengobatan gratis, serta 300 goodie bag makanan bergizi, menyatakan harapannya agar anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, dan penuh motivasi untuk menjadi generasi muda yang berprestasi.
“Kami menyediakan pemeriksaan dan pengobatan gratis, harapannya agar anak - anak kita semuanya lebih sehat, dan termotivasi, sehingga nantinya mereka menjadi generasi muda yang berprestasi. Kami juga menyediakan 300 goodie bag yang isinya biskuit dan makanan bergizi. Pemeriksaan dan pengobatan gratis yang kami berikan, didukung oleh tiga dokter dan tiga perawat. Menurut kami, situasi, kondisi, dan cuaca saat ini, terutama di masa pancaroba, membuat anak-anak mengalami batuk, flu, diare, cacingan, dan lainnya. Oleh karenanya, kami juga memberikan obat-obatan dan vitamin gratis,” ujarnya.
Usai bertemu dengan anak - anak di Sekolah Dinamika Indonesia, Bantar Gebang, Menteri PPPA melanjutkan Jelajah SAPA ke Sekolah KAMI yang terletak di Kampung Pemulung dan Dhuafa, Bintara, Bekasi.
Sekolah yang didirikan oleh Iriana Among Praja ini telah didirikan sejak 2001, atau 22 tahun lalu, dan saat ini memiliki sebanyak 120 murid.
Mayoritas orang tua murid di sekolah KAMI, bekerja sebagai pemulung dan pekerjaan serabutan lainnya.
Di Sekolah KAMI, Menteri PPPA menyempatkan untuk bernyanyi dan bermain angklung bersama para murid.
Dalam dialog singkat, Menteri PPPA memberikan motivasi dan menekankan agar anak-anak menghindari perkawinan di usia anak.
Sebab, disampaikan Iriana selaku Founder Sekolah KAMI, anak-anak yang bersekolah di tempat itu sangat rentan dinikahkan sebelum usia 17 tahun oleh orang tuanya.
“Anak-anak di sini adalah anak-anak yang hebat. Harus rajin belajar, rajin berdoa, dan menggali potensi yang ada semaksimal mungkin. Yang paling penting, jangan menikah di usia anak,” tegas Menteri PPPA.
Menariknya, Sekolah KAMI mengedepankan kurikulum pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, yakni menanamkan budi pekerti dan etika.
Selain itu, untuk bisa bersekolah di Sekolah KAMI juga tidak diwajibkan persyaratan administrasi apapun.
“Kami menampung mayoritas anak yang tidak atau belum memiliki akta lahir, ataupun identitas yang resmi. Di Sekolah KAMI, Kurikulum Nasional itu sebagai guidance tapi yang paling penting itu kita ajarkan budi pekerti, dan etika. Bukan tambahan, malah itu yang utama. Namun kendalanya, begitu mereka aqil baliq, banyak yang dinikahkan. Kami bersyukur Ibu Menteri PPPA mau mengingatkan kepada anak-anak,” kata Iriana Among Praja.
Di Sekolah KAMI juga turut dibagikan sejumlah bantuan kerjasama Kemen PPPA, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Coca-Cola berupa makanan bergizi berupa ikan dan kebutuhan sekolah bagi anak-anak.
Kegiatan Jelajah SAPA ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023, yang puncaknya akan dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, pada 23 Juli 2023 mendatang.
Pelaksanaan peringatan HAN Tahun 2023 mengambil tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #BeraniKarenaPeduli.
Harapannya, anak Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak-haknya.
HAN Tahun 2023 ini akan menyoroti 5 isu besar yang dijadikan sebagai sub-tema, diantaranya yaitu Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas, Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor, Pengasuhan Layak Untuk Anak Indonesia, Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak, dan Stop Kekerasan, Perkawinan Anak, dan Pekerja Anak.