Find Us On Social Media :
Illustrasi kue leker ()

Mulai dari 2000-an saja, inilah Kue Leker Legendaris Keraton Surakarta

Ria FM Solo - Selasa, 18 Juli 2023 | 18:16 WIB

Solo, Sonora.ID – Siapa yang tidak tahu tentang kue leker. Jajanan ringan yang terbuat dari adonan tepung beras, santan, gula, minyak kelapa, vanili, dan telur kemudian dituangkan dalam wajan panas ini kerap dijumpai di pinggir jalan.

Namun kue leker Keraton Kasunanan Surakarta selalu punya tempat di hati masyarakat Solo.                                      

Kue leker ini terletak di Jl. Kemandungan, Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Pak Ridwan selaku penjual kue leker ini menjelaskan bahwa jajanan legendaris ini sudah ada sejak tahun 1981.

Beliau mengaku telah berpindah tempat sebanyak dua kali sebelum menetap di area keraton.

Baca Juga: Begini Dampak dari Kenaikan Harga Ayam Potong ke Pelaku UMKM Kuliner 

“Jualan saya dulu di daerah Semanggi, lalu pindah lagi ke sekitar Balong, baru pada tahun 2011 menetap di sini karena deket rumah saya” ucapnya.

Meskipun menetap, beliau tetap berkeliling di area Keraton setiap hari. Pagi hari, Pak Ridwan berjualan di SD Kasatriyan.

Lalu beliau berpindah ke area dekat museum keraton hingga sore.

Malamnya, beliau menetap di samping timur pintu masuk Keraton.

Ia menerangkan kalau kue ini sejarahnya terinspirasi dari makanan Belanda yaitu pancake atau  panekuk.

Masyarakat lokal dahulu berinisiatif untuk menciptakan pancake tipis dan lebih hemat. Terciptalah kue leker yang dalam bahasa Belanda yaitu Lekker, yang berarti enak.

Hal itu karena orang Belanda sering mengucapkan kata Lekker saat memakan jajanan ini.

Hal lain yang membuat leker Pak Ridwan unik adalah proses pembuatannya yang masih menggunakan arang.

“aromanya (leker) lebih enak jika dimasak menggunakan arang. Meskipun saya bisa pakai kompor, tapi takut bila rasanya beda,” terangnya.

Varian rasa yang ditawarkan leker ini hanya dua, yaitu coklat dan pisang, namun bisa dicampur juga menjadi pisang coklat.

Leker ini dapat dibeli dengan kisaran harga Rp2000 hingga Rp5000 saja tergantung topping-nya.

Pak Ridwan juga memberi bonus satu leker bagi siapa saja yang membeli lima leker sekaligus.

Rizky, salah seorang pembeli leker pak Ridwan menilai bahwa meskipun harganya murah, tekstur kuenya renyah dan garing.

Dari awal ia beli, rasanya konsisten hingga sekarang.

Baca Juga: Leker Gajahan Ps. Kliwon, Kuliner Wajib Solo Jadi Buruan Pelanggan

Penulis : Tegar Taryan