Find Us On Social Media :
Foto : tangkapan layar YouTube Indrawan Nugroho ()

Pasar AMDK Masif, Produsen Saling Berlomba Rebut Hati Konsumen

Saortua Marbun - Rabu, 19 Juli 2023 | 14:55 WIB

Sonora.ID - Pertempuran bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) rupanya menarik perhatian berbagai pakar bisnis untuk turut memberikan analisisnya.

 
Terbaru, konsultan manajemen dan inovasi kenamaan Dr. Indrawan Nugroho dalam kanal Youtubenya dengan nama yang sama mengulas persaingan bisnis di industri yang bernilai triliunan rupiah tersebut dan menyebutnya, bak perjuangan David versus Goliath, merujuk pada kisah legendaris di masa lampau yang menggambarkan pihak kecil, lemah dan tak diperhitungkan justru mampu mengalahkan musuhnya yang jauh lebih besar, kuat dan berpengalaman.
 
Kisah tersebut belakangan menimbulkan David vs Goliath moment di berbagai bidang, termasuk bisnis.
 
Baca Juga: Persaingan AMDK Ketat, Masyarakat Perlu Edukasi yang Tepat
 
Misalnya, ketika merek baru hadir di pasar dan sukses merebut pangsa pasar pesaing lama, ini pun disebut momen David vs Goliath. 
 
Indrawan, founder dan CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) dalam kanal Youtube-nya yang telah memiliki ratusan ribu subscriber menilai, para merek pendatang baru AMDK rupanya telah menggoyang kemapanan AMDK yang memimpin pasar. 
 
“Apa yang membuat kisah ini semakin menarik adalah karena adanya gerakan masif dan strategis dari para pemain kecil di industri ini yang berupaya untuk menggoyang kedigdayaan Sang Penguasa pasar. Ini adalah kisah, David versus Goliath,” ujar Indrawan 
 
Pasar AMDK di Indonesia sendiri sangat masif. Data dari Statista menerangkan, nilai pasar AMDK Indonesia di tahun 2022 mencapai US$ 10,24 miliar atau Rp 152 triliun di 2022 alias kelima terbesar di dunia.
 
Statista juga meramal angka ini masih terus bertumbuh 26,5% dalam lima tahun ke depan menjadi US$12,95 miliar. 
 
Indrawan menyebut terdapat 900 perusahaan AMDK di Indonesia dengan 2000 merek yang menggarap pasar.
 
Berbagai merek AMDK pun menggunakan jurus masing-masing untuk merebut hati dan dompet masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: HUT ke-40, PDUAM Tirta Lawu Tidak Naikan Tarif
 
Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta,  Agus Hermanto menjelaskan, merek-merek AMDK baru seperti merek AMDK tertentu rupanya sangat aktif berkomunikasi alias branding.
 
Tak hanya ke pengguna, tapi juga aktif menggenjot brandingnya hingga ke berbagai level saluran distribusi. 

Agus memaparkan, dalam strategi branding selain visi, dan misi, perlu juga eksistensi berkomunikasi ke pasar.
 
Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi yakni pedagang kecil, besar, wholesaler. 
 
“Karena dia merasa sudah raja, malah jadi kecolongan. Nah kelemahan itu yang dimanfaatkan oleh AMDK pendatang baru dengan memberikan  insentif yang lebih menarik ke jaringan distribusinya, sehingga mereka lebih tertarik memasarkan merek tersebut,“ jelas Agus. 
 
Melihat kelemahan pesaingnya, AMDK pendatang baru pun aktif berkomunikasi dengan memberikan manfaat lebih ke para distributornya hingga ke level terbawah, para pedagang kaki lima yang menjual langsung air minum ke konsumen.
 
Salah satu contohnya seperti yang dilakukan di Kota Bogor yang aktif menggelar program corporate social responsibility (CSR) dengan membangun fasilitas foodcourt untuk UMKM secara cuma-cuma di berbagai lokasi dengan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor. 
 
Setelah selesai dibangun, foodcourt itu lantas diserahkan secara gratis dan dikelola oleh koperasi pedagang foodcourt tersebut, tanpa ada biaya pembangunan sama sekali yang dipungut kepada pedagang foodcourt.
 
Sehingga kawasan UMKM pedagang kaki lima yang tadinya terlihat kurang layak menjadi sangat indah dan nyaman seperti terlihat di Foodcourt Sempur dan di Foodcourt Bogor Creative Center, keduanya di Kota Bogor. 
 
Agus menerangkan, CSR membangun foodcourt yang dilakukan produsen AMDK ini sebenarnya strategi lazim dalam marketing public relation, yakni trade promotion.
 
"Dengan program CSR, AMDK pendatang baru membangun foodcourt gratis untuk pedagang kaki lima. Sebagai apresiasi timbal balik telah dibuatkan foodcourt yang nyaman secara gratis, pedagang mengutamakan menjual produk AMDK baru di sana. Itu lazim dan etis, kok,” tegas Agus.
 
Baca Juga: Final! 9 Calon Direksi PAM Bandarmasih Ikuti Seleksi Tahap Akhir