Sonora.ID - Ketika kita masuk ke laboratorium sains, kita pasti akan menemukan berbagai macam alat-alat percobaan.
Alat-alat tersebut telah dirancang untuk fungsi tertentu. Alat-alat laboratorium ini yang akan membantu kita dalam percobaan, misalnya, mengambil atau mengukur suatu objek.
Sebelum menggunakannya, ada baiknya kita mengenali nama dan fungsi masing-masing alat laboratorium untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Berikut ini pun kami sajikan paparan mengenai nama alat laboratorium dan fungsinya, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Persamaan Reaksi Kimia: Cara Menulis dan Menyetarakan serta Contohnya
Alat-Alat Laboratorium Lengkap dengan Fungsinya
- Mikroskop: untuk mengamati objek mikroskopis.
- Erlenmeyer: untuk menampung bahan kimia.
- Gelas arloji: tempat bahan kimia padat.
- Cawan uap: untuk menguapkan suatu larutan di atas api.
- Labu ukur: untuk menampung dan mencampur bahan kimia dan cairan juga untuk menampung gas jika dilakukan pemanasan.
- Termometer: untuk mengukur suhu.
- Tabung reaksi: untuk menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah sedikit.
- Neraca: untuk menimbang bahan kimia.
- Gelas beker: untuk menampung bahan kimia atau larutan.
- Pinset: untuk mengambil suatu objek.
- Gelas ukur: untuk mengukur volume larutan.
- Pipet tetes: untuk mengambil suatu larutan dalam ukuran tetes.
- Pipet ukur: untuk mengukur volume larutan.
- Corong: untuk memasukkan zat cair ke tempat lain agar tidak tumpah.
- Oven: untuk mengeringkan peralatan seperti gelas atau mengeringkan sampel.
- Hotplate Stirrer: untuk memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
- pH Meter: untuk mengukur derajat keasaman atau basa.
- Bola Karet: untuk mengisap larutan untuk kemudian diteteskan kembali.
- Desikator: tempat penyimpanan bahan yang digunakan untuk menguji kadar air. Selain itu, bisa juga untuk mengeringkan dan mendinginkan sampel yang mengandung air.
- Mortar dan Alu: untuk menghaluskan benda padat agar menjadi bubuk.
- Bunsen: untuk membakar zat dan memanaskan larutan.
- Lemari Asam: untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang bersifat asam tinggi. Fungsi lainnya, yakni sebagai perantara untuk memindahkan bahan kimia asam konsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap berbahaya.
- Statif dan Klem: untuk menyangga buret.
- Buret: untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu.
- Rak Tabung Reaksi: wadah untuk menempatkan tabung reaksi. Wadah ini bisa berisi sekitar 10 atau 12 tabung reaksi.
- Indikator Universal: untuk mengukur tingkat keasamaan atau kebasaan.
- Furnace: untuk membuat suatu zat menjadi abu atau arang. Selain itu juga berfungsi menentukan kadar C- Organik pada pupuk organik dengan cara pengabuan.
- Waterbath: untuk menguapkan zat atau larutan pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
- Laminar Air Flow: untuk mensterilkan dan meminimalkan alat-alat laboratorium dari mikroba.
- Stopwatch: untuk menghitung waktu saat melakukan uji sampel.
- Botol Reagen: untuk menyimpan larutan bahan kimia yang juga sering digunakan untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.
- Botol Semprot: untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci atau membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu juga untuk mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
- Cawan Petri: sebagai wadah menimbang, menyimpan bahan kimia, membantu menumbuhkan mikroba pada analisa mikrobiologi, dan untuk mengembangbiakkan sel.
- Cawan Porselen atau Evaporating Dish: sebagai wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi. Contohnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap. Selain itu juga untuk mengabukan kertas saring.
- Corong pemisah: untuk memisahkan cairan atau pasta dari dua campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya. Biasanya corong ditempatkan pada ring besi yang dipasang pada statif.
- Lampu spiritus: untuk membakar atau memanaskan.
- Penjepit logam: untuk menjepit bahan padat yang dibakar.
- Kalorimeter: digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam suatu sistem. Cara kerjanya, kalor yang dibebaskan atau diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
- Kalorimeter Bom: untuk mengukur jumlah atau nilai kalor yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
- Kawat Nikrom: digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala.
- Kertas Saring: untuk menyaring larutan kimia yang memiliki endapan.
- Lup: digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer, terutama termometer raksa yang tidak memiliki warna.
- Multimeter: ada 2 macam, yaitu digital dan analog. Fungsinya untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan.
- Neraca Analitik: untuk menimbang massa suatu zat.
- Ozon Generator: untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen murni.
- Piknometer: untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.
- Refraktometer: untuk mengukur kadar bahan terlarut, seperti gula, garam, protein.
- Rotary Evaporator: berfungsi untuk memisahkan zat dari suatu campuran.
- Kaki tiga dan kasa kawat: untuk mendukung gelas beker atau erlenmeyer selama pemanasan.
- Penjepit kayu: untuk menjepit tabung reaksi selama pemanasan.
Demikianlah paparan mengenai alat-alat laboratorium dan fungsi atau kegunaannya.
Baca Juga: 5 Hukum Dasar Kimia Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasannya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.