Bandung, Sonora.ID - Pastinya sudah tidak asing lagi di telinga jika mendengar istilah barang reject atau barang atau produk yang tidak lolos saat pengecekan kualitas karena adanya beberapa cacat karena saat proses produksi atau memang mengalami kerusakan, sehingga dianggap tidak layak untuk dijual ke publik.
"Demi mengedepankan aspek keberlangsungan lingkungan, serta sebagai bentuk komitmen kami untuk selalu menjaga keberlanjutan lingkungan, kami menghadirkan produk Green Project pada Upcycling Collection yang lebih ramah lingkungan," ucap E-commerce General Manager Eiger Jason Edward Wuysang di Bandung, Selasa (25/7/2023).
Jason menyebut, aspek keberlanjutan lingkungan itu sama pentingnya dengan aspek inovasi dan kepuasan konsumen yang menjadi fokus utama dari berbagai proses bisnis Eiger selaku brand penyedia perlengkapan kegiatan luar ruangan.
"Upcycling ini kami hadirkan dari pemanfaatan produk yang tidak memenuhi standar kualitas atau tidak layak jual atau defect dengan tujuan untuk mengurangi limbah mode," sebut Jason.
Jason menuturkan, produk yang diproduksi ulang atau upcycling ini, dibentuk menjadi koleksi produk tas daur ulang yang lebih unik dan eksklusif atau limited edition.
Baca Juga: 7 Macam-macam Sumber Energi, Ada yang Bisa Diperbaharui dan Tidak
"Produknya kami desain dengan metode upcycling, dirancang untuk memberikan warna baru pada industri mode sekaligus berkontribusi pada lingkungan hidup," ungkap Jason.
Melalui proses upcycling, Eiger memberikan kesempatan kedua kepada produk-produk yang awalnya tidak layak jual, lalu didesain dan diolah kembali menjadi produk baru dengan memberikan nilai tambah kepada produk tersebut.
"Ke depannya, konsumen dapat menjadi bagian dari gerakan tersebut dengan mengirimkan barang-barang mereka yang sudah tidak digunakan, untuk kemudian disortir pihak kami, dan diubah menjadi barang trendi baru," pungkas Jason.