Banjarmasin, Sonora.ID - Pemantauan titik api lewat udara dilakukan Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian Djayadi, pada Selasa (01/08).
Bersama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Selatan, inspeksi langsung dilakukan dalam upaya antisipasi serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, suhu udara di Kalimantan Selatan tercatat cukup tinggi dan tidak ada hujan yang turun, sehingga meningkatan risiko kerawanan.
Baca Juga: Titik Panas di Kalbar Capai Angka 1044, Terbanyak di Kapuas Hulu
"Pemantauan lewat udara kita lakukan di wilayah yang rawan terjadi karhutla, seperti Liang Anggang, Bati-Bati, Kurau, Tambang Ulang, Martapura Barat dan Jejangkit," tuturnya.
Dari pemantauan tersebut, terlihat ada sejumlah titik api yang mayoritas merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
Di sisi lain, titik air yang jadi salah satu sumber pemadaman api justru sudah mulai menyusut seiring tidak adanya hujan dalam satu bulan terakhir.
"Ke depannya akan diadakan rapat yang melibatkan Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas PUPR dan Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengetahui pemilik lahan-lahan yang terbakar, sekaligus mencari solusi agar karhutla tak meluas," jelasnya lagi.
Andi Rian menambahkan, tim gabungan aktif melakukan koordinasi dan langkah-langkah strategis, guna mengatasi potensi karhutla yang tahun ini bertepatan dengan fenomena El Nino.
Baca Juga: Sebanyak 6,3 Hektar Lahan Terbakar di Kalimantan Selatan
Masyarakat juga terus diingatkan untuk waspada dan melindungi lingkungan dari ancaman karhutla agar tidak semakin meluas.
Pemantauan dilakukan secara intensif dan terkoordinasi, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti TNI, Satgas Karhutla, BPBD.
"Upaya ini sebagai bentuk komitmen dan upaya bersama dalam menjaga kelestarian alam serta mengurangi dampak negatif karhutla terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.