Yogyakarta, Sonora.ID - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui dua OPD-nya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Perindustrian Koperasi UKM (DPKU) berpartisipasi dalam kegiatan Indonesia City Expo dalam rangkaian kegiatan APEKSI 2023 di Makassar.
Pada kegiatan tersebut keduanya sama-sama memfasilitasi UKM Kota Yogyakarta untuk mempromosikan produknya sekaligus membangun jaringan dengan kota-kota lain.
Terdapat tujuh UKM yang difasilitasi, yaitu CV. Smart Batik Indonesia, CV. Peci Batik Jogokariyan, Malam Batik, Creative Batik, Tenun Tugu Mas, Diby Leather, dan Bakpia 543 Sonder.
Dalam menentukan UKM, DPMPTSP dan DPKU saling berkomunikasi karena keduanya memiliki konsen yang berbeda.
Baca Juga: Pemda DIY Siap Dukung Keberlangsungan Program JKN
DPMPTSP lebih konsen pada legalitas usaha sekaligus potensi investasi yang dapat dibawa UKM. Sementara DPKU konsen untuk memperkenalkan UKM-UKM unggulan Kota Jogja yang produknya berkualitas.
Hal ini sesuai yang disampaikan Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP, Dra. Wiwin Giri Doriawani, M.M.
“DPMPTSP terus mendukung promosi UKM di Kota Jogja yang berpotensi untuk menjaring kemitraan dengan daerah lain, tentunya UKM tersebut sudah memiliki perizinan berusaha berupa Nomor Induk Berusaha (NIB), baik perusahaan perseorangan maupun berbada usaha (PT/CV)”
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil DPKU, drh. Emy Indrayati, M.PP., M.Eng mengungkapkan, ”Kami terus mendorong produk-produk unggulan UKM Kota Yogyakarta dan meningkatkan kualitas UKM binaan kita, salah satunya melalui kegiatan pameran seperti ini”.
Dalam pameran yang berlangsung tanggal 12-15 Juli ini, baik Kepala Dinas PKU, maupun Kepala Dinas DPMPTSP sama-sama mengharapkan bahwa UKM tidak hanya sekedar berjualan, melainkan juga harus berjejaring dengan kota lain untuk menjajaki potensi kolaborasi yang dapat dilakukan kedepan.
Baca Juga: Diskop UKM Dorong Seluruh Pelaku UMKM Miliki NIB
Hal ini seperti yang diharapkan Kepala DPMPTSP, Budi Santosa, S.STP., M.Si, “Kami berharap UKM yang kami bawa dapat membangun jejaring jangka panjang, syukur nanti bisa menarik investasi dari daerah lain masuk ke Jogja melalui mereka”
“Harapanya, para UKM dapat berjejaring dan berkolaborasi dengan kota-kota lain. Sekarang sudah jamannya untuk saling kolaborasi dan melengkapi, seperti yang kami lakukan saat ini dengan DPMPTSP”. ungkap Kepala DPKU, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, SH, M. Si,
Salah satu pewakilan UKM yang diwawancarai, CV. Smart Batik Indonesia, berhasil membangun komunikasi dengan beberapa UKM dan Dinas dari Kota-Kota di Indonesia, seperti dari Palangka Raya, Balikpapan, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Kupang, Lombok, Samarinda, Gorontalo, dan Malang.
Potensi kerjasama yang paling banyak adalah untuk membuat batik dengan kustom sesuai dengan ikon-ikon daerah.
Selain itu, CV. Smart Batik Indonesia juga berencana bermitra dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk ikut mengembangkan batik dengan malam dari minyak sawit.
Baca Juga: Di Provinsi Aceh, Menteri Koperasi & UKM Bersama Pertamina Wujudkan Program Solusi BBM Nelayan
Dalam kegiatan tersebut, Smart Batik juga berhasil melakukan kesepakatan dengan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan untuk membuat batik khusus organisasi dengan motif kombinasi budaya sejarah Sulawesi Selatan dan aksara lontara.
CEO Smart Batik, Miftahudin Nur Ihsan, merasa bersyukur dengan kesempatan yang diberikan DPMPTSP.
“Ada banyak hal yang kami dapatkan selama tiga hari ini, banyak potensi kerja sama yang bisa kami eksekusi sesuai amanah Pak Kepala Dinas DPMPTSP bahwa kami disini bukan sekedar jualan produk, tetapi yang paling penting adalah berjejaring untuk jangka panjang” Ujar alumni Magister Manajemen UGM tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.