Sonora.ID - Presiden Joko Widodo hari ini pada Senin (7/8), mengajak seluruh anggota ASEAN dapat terus mempererat kerja sama serta solidaritas guna menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya saat membuka Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Hotel Fairmont, Jakarta.
"ASEAN harus bekerja sama secara erat dan saling percaya untuk menjadi lokomotif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa solidaritas dan sikap saling percaya antaranggota ASEAN hingga pemangku kepentingan lainnya dinilai penting untuk mencapai perdamaian dan stabilitas tersebut.
Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan solidaritas yang kuat maka ASEAN dapat terus memainkan peran sentralnya di kawasan.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Kemenlu dan Kedubes Pantau Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia
"Jika ASEAN solid, maka ASEAN dapat memainkan peran sentralnya dan ASEAN dapat terus relevan," lanjut Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara menyebut bahwa Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menilai Asia Tenggara sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi dunia.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia selaku Ketua ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
"Indonesia ingin menjadikan kawasan ASEAN tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, sebagai epicentrum of growth," ujar Jokowi.
Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan agar integrasi ekonomi di Asia Tenggara harus terus diperkuat.
"Hambatan perdagangan dengan mitra ASEAN harus dihilangkan, kerja sama ekonomi yang setara dan saling menguntungkan harus ditingkatkan," tutup Jokowi.
Presiden Jokowi turut menyebut bahwa berdasarkan survei yang dilakukan oleh EU-ASEAN Business Sentiment, ASEAN dinilai sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik yaitu 63 persen, diikuti Republik Rakyat Tiongkok 12 persen, dan India 8 persen.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa dari sekitar 600 pemimpin bisnis di Uni Eropa yang terlibat, 80 persen di antaranya melihat ASEAN sebagai kawasan yang penting dan ingin meningkatkan angka perdagangan dengan ASEAN.