Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang bacaan Surat Yusuf untuk ibu hamil yang dilengkapi dengan Bahasa Arab, Latin, dan artinya.
Membaca ayat suci Al-Quran dapat menjadi salah satu amalan baik bagi ibu hamil selama mengandung.
Salah satunya ayat yang dianjurkan untuk dibaca adalah Surat Yusuf untuk ibu hamil dari ayat 1 sampai 16.
Melalui Surat Yusuf ini, seorang ibu hamil dapat mendoakan anak terlahir sholeh dengan amalan baik seperti Nabi Yusuf.
Berikut adalah Surat Yusuf untuk ibu hamil yang dapat kamu baca secara cermat dan seksama.
Surat Yusuf 1-16
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Subuh dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ
alif lām rā, tilka āyātul-kitābil mubīn
- اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Innā anzalnāhu qur`ānan 'arabiyyal la'allakum ta'qilụn
Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas. - نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ
Naḥnu naquṣṣu 'alaika aḥsanal-qaṣaṣi bimā auḥainā ilaika hāżal-qur`āna wa ing kunta ming qablihī laminal-gāfilīn
Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. - اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. - قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru`yāka 'alā ikhwatika fa yakīdụ laka kaidā, innasy-syaiṭāna lil-insāni 'aduwwum mubīn
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” - وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Wa każālika yajtabīka rabbuka wa yu'allimuka min ta`wīlil-aḥādīṡi wa yutimmu ni'matahụ 'alaika wa 'alā āli ya'qụba kamā atammahā 'alā abawaika ming qablu ibrāhīma wa is-ḥāq, inna rabbaka 'alīmun ḥakīm
Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” - ۞ لَقَدْ كَانَ فِيْ يُوْسُفَ وَاِخْوَتِهٖٓ اٰيٰتٌ لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ
laqad kāna fī yụsufa wa ikhwatihī āyātul lis-sā`ilīn
Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana. - اِذْ قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَاَخُوْهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيْنَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ ۗاِنَّ اَبَانَا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ
Iż qālụ layụsufu wa akhụhu aḥabbu ilā abīnā minnā wa naḥnu 'uṣbah, inna abānā lafī ḍalālim mubīn
Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.ۨ - اقْتُلُوْا يُوْسُفَ اَوِ اطْرَحُوْهُ اَرْضًا يَّخْلُ لَكُمْ وَجْهُ اَبِيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا مِنْۢ بَعْدِهٖ قَوْمًا صٰلِحِيْنَ
Uqtulụ yụsufa awiṭraḥụhu arḍay yakhlu lakum waj-hu abīkum wa takụnụ mim ba'dihī qauman ṣāliḥīn
Ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata. - قَالَ قَاۤئِلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوْا يُوْسُفَ وَاَلْقُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ
Qāla qā`ilum min-hum lā taqtulụ yụsufa wa alqụhu fī gayābatil-jubbi yaltaqiṭ-hu ba'ḍus-sayyārati ing kuntum fā'ilīn
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik.” - قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَالَكَ لَا تَأْمَنَّ۫ا عَلٰى يُوْسُفَ وَاِنَّا لَهٗ لَنَاصِحُوْنَ
qālụ yā abānā mā laka lā ta`mannā 'alā yụsufa wa innā lahụ lanāṣiḥụn
Seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir, jika kamu hendak berbuat.” - اَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَّرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Arsil-hu ma'anā gaday yarta' wa yal'ab wa innā lahụ laḥāfiẓụn
Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Mengapa engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami semua menginginkan kebaikan baginya. - قَالَ اِنِّيْ لَيَحْزُنُنِيْٓ اَنْ تَذْهَبُوْا بِهٖ وَاَخَافُ اَنْ يَّأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَاَنْتُمْ عَنْهُ غٰفِلُوْنَ
Qāla innī layaḥzununī an taż-habụ bihī wa akhāfu ay ya`kulahuż-żi`bu wa antum 'an-hu gāfilụn
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia bersenang-senang dan bermain-main, dan kami pasti menjaganya.” - قَالُوْا لَىِٕنْ اَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ اِنَّآ اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ
Qālụ la`in akalahuż-żi`bu wa naḥnu 'uṣbatun innā iżal lakhāsirụn
Dia (Yakub) berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkanku dan aku khawatir dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya.” - فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Fa lammā żahabụ bihī wa ajma'ū ay yaj'alụhu fī gayābatil-jubb, wa auḥainā ilaihi latunabbi`annahum bi`amrihim hāżā wa hum lā yasy'urụn
Sesungguhnya mereka berkata, “Jika dia dimakan serigala, padahal kami golongan (yang kuat), kalau demikian tentu kami orang-orang yang rugi.” - وَجَاۤءُوْٓ اَبَاهُمْ عِشَاۤءً يَّبْكُوْنَۗ
Wa jā`ū abāhum 'isyā`ay yabkụn
Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, “Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari.” - قَالُوْا يٰٓاَبَانَآ اِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوْسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَاَكَلَهُ الذِّئْبُۚ وَمَآ اَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صٰدِقِيْنَ
Qālụ yā abānā innā żahabnā nastabiqu wa taraknā yụsufa 'inda matā'inā fa akalahuż-żi`b, wa mā anta bimu`minil lanā walau kunnā ṣādiqīn
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis.
Baca Juga: Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 32: Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Demikianlah ulasan tentang bacaan Surat Yusuf untuk ibu hamil yang dapat dibaca sebagai amalan baik saat mengandung.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.