Find Us On Social Media :
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat Tentang Kemerdekaan (freepik.com)

2 Teks Khutbah Jumat Tentang Kemerdekaan, Singkat dan Menyentuh Hati

Debbyani Nurinda - Kamis, 10 Agustus 2023 | 14:51 WIB

Sonora.ID – Untuk menyambut momen bersejarah HUT RI ke-78, khatib salat Jumat dapat menyisipi khutbah Jumat tentang kemerdekaan agar masyarakat bisa lebih memaknai Hari Kemerdekaan Indonesia sebagai momen untuk lebih bersyukur.

Khutbah Jumat adalah salah satu kegiatan ibadah berupa ceramah yang berkaitan dengan ajaran agama Islam.

Tema atau topik yang diangkat dalam khutbah Jumat ada beragam, misalnya saja khutbah Jumat tentang kemerdekaan berikut ini.

Baca Juga: 20 Contoh Penutup Ceramah yang Berkesan dan Tidak Membosankan!

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ

Alhamdulillaahil ladzii arsala rosuulahu bil huda wadiinil haq, liyudzhirohu ‘alad diini kullihi walau karihal musyrikuun. Asyhadu allaa ilaaha illa llahu, wa asyhadu anna muhammadar rosulullah. Allaahumma sholli ‘ala sayyidinaa muhammadin wa’ala alihi wa ash-habihi ajma’iin. Ammaa ba’du. Fayaa ‘ibadallah... uushiinii nafsii wa iyyakum bitaqwa llah, faqod faazal muttaquun. Wa qoola ta’ala yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha haqqo tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollaahul ‘adziim.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah... Alloh SWT selalu memberikan kenikmatan serta kemuliaan sehingga kita bisa menghadiri majelis yang penuh berkah.

Maka, mari kita berikan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, berupa kesehatan serta kesempatan untuk menunaikan kewajiban sholat Jumat.

Sholawat dan salam juga selalu kita berikan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi penutup zaman sekaligus penunjuk arah menuju keimanan.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah... Dalam kutbah Jumat kali ini khotib menyampaikan judul: "Kemerdekaan, Memaknai Perjuangan Pahlawan & HUT RI". Pembukaan Undang-Undang 1945 menuliskan,"Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,".

Tidak hanya itu, setelah rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaan, tidak lupa untuk selalu mengingat terdapat apa yang sudah diberikan oleh yang Maha Kuasa.

"Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,".

Ibnu ‘Asyur dalam "Maqasid al-Syari’ah al-Islamiyah" memberikan 2 makna terkait kemerdekaan.

Pertama, kemerdekaan adalah lawan kata perbudakan. Kedua merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri dan urusan sesuka hati tanpa adanya sebuah tekanan.

Dalam Al-Quran surah Al-An’am ayat 76-79 Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

"Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam"

"Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat,"

"Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”

"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan” (Q.S Al-An’am 76-79)

Potongan ayat di atas dapat memberikan gambaran terkait makna kemerdekaan dalam perjalanan spiritual yang dilakukan Nabi Ibrahim AS selama misi mencari Tuhan.