Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, mengucapkan terima kasih atas bantuan Mesin Pompa Air sebanyak 6 unit dari Konsulat Malaysia kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bertempat di Aula Garuda Gedung Pelayanan Satu Atap Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (11/8/2023).
Dia menegaskan bahwa penanggulangan kebakaran di lahan gambut bisa dicegah atau diantisipasi dengan pompa-pompa air tersebut, yaitu dengan memompa air di lahan gambut sebelum terjadi kebakaran.
"Harusnya gambut itu dibasahkan sehingga tidak mudah terjadi kebakaran, " ungkapnya.
Gubernur mengatakan Pontianak sebenarnya tidak boleh ada lagi terjadi kebakaran lahan, mengingat pertama wilayahnya yang kecil, kemudian wilayah gambutnya hanya ada di beberapa kawasan saja harusnya bisa dijaga dan tidak terjdi lagi.
"Dalam beberapa minggu ini Pontianak tidak terjadi kebakaran, mudah - mudahan tidak terjadi, " harapnya.
Baca Juga: UPB Raih Penghargaan Kategori Inovasi Kewirausahaan Masyarakat
Gubernur mencontohkan kawasan yang ada di Pontianak Utara dimana ada 800 ha lahan gambut dan sekarang menjadi terminal agribisnis.
"Kawasan tersebut kita jadikan percontohan penanganan kawasan gambut, disitu 1 ha bisa menghasilkan 18 Ton sawi, kalau keladi atau talas 20-25 Ton, tidak pernah terjadi kebakaran karena terhubung dengan kanal-kanal yang terhubung langsung dengan sumber-sumber utama air," jelasnya.
Sutarmidji mengatakan pompa - pompa air ini akan digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam hal penanggulangan kebakaran di Kalbar, khususnya di Pontianak.
Di waktu yang sama, seiring dengan apa yang sudah disampaikan oleh Gubernur Sutarmidji, Pimpinan Konsulat Malaysia Azizul Zekri Bin Abd Rahim, mennyampaikan bahwa penyerahan mesin Pompa Air kepada pihak Pemerintah Provinsi Kalbar sebagai bukti sinergitas bersama dan hubungan diplomatis yang baik sebagai negara yang bertetangga.
"Tentu kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini yaitu menyerahkan mesin pompa air sebagai bentuk sinergi kita baik dari Pemerintah Malaysia bersama Indonesia khususnya di Kalbar untuk mengantisipasi bperubahan cuaca seperti fenomena El Nino yang bisa menyebabkan Karhutla. Tentu peristiwa ini tidak hanya terjadi di Kalbar melainkan juga berdampak pada beberapa negara bahkan Malaysia sendiri," ungkap Azizul Zekri.