Find Us On Social Media :
Hammam Riza selaku Ketua Umum KORIKA. (Istimewa)

Demokratisasi AI untuk Semua, KORIKA dan cTIs Gelar AI Innovation Summit 2023

Saortua Marbun - Jumat, 11 Agustus 2023 | 20:00 WIB
 
Sonora.ID - Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA) menggelar kembali Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS 2023) secara hybrid pada 10-12 Agustus 2023dengan tema “Democratizing Artificial Intelligence For All”.
 
AIIS 2023 merupakan kegiatan konferensi dan pameran yang akan menampilkan perkembangan dan pemanfaatan beberapa inovasi AI terkini, baik secara global maupun lokal di Indonesia.
 
AIIS 2023 akan menjadi ajang bagi komponen bangsa Indonesia yang berasal dari pemerintah, industri, akademisi, media, dan komunitas, untuk menampilkan karya mereka dalam bentuk inovasi hasil riset, produk teknologi dan industri, pemikiran/wawasan, kebijakan, dan bentuk lainnya yang berharga bagi kemajuan pengembangan dan penerapan AI di Indonesia.
 
Perhelatan AIIS 2023 akan menyuguhkan event kolaborasi AI yang terbaik untuk menyusul kesuksesan AIIS 2020 dan AIIS 2021.
 
Pada kesempatan pembukaan AIIS 2023, Hammam Riza selaku Ketua Umum KORIKA menyampaikan bahwa AIIS 2023 membawakan tema "Democratizing Artificial Intelligence For All".
 
Baca Juga: Angka Warga DKI Jakarta yang Mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
 
Tema ini memberikan pesan bahwa AI bukan hanya milik segelintir orang yang memiliki hak istimewa, tetapi menjadi alat yang memberdayakan dan mengangkat komunitas, mendorong inovasi, dan mendorong pertumbuhan inklusif. 
 
"AIIS 2023 bertujuan untuk menjadi wadah bagi Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) untuk mempromosikan organisasi, melakukan pitching ke publik (pentahelix), dan mempercepat implementasi AI di Indonesia," ujar Hammam dalam siaran pers yang diterima Sonora. 
 
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menghadapi tantangan ekonomi digital di pasca pandemi Covid-19, dan akan membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan melalui kebijakan progresif dan kemitraan dengan sektor swasta dan masyarakat.
 
Ekonomi digital menjadi kekuatan yang berkontribusi signifikan pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan telah menyumbang hampir 50% dari transaksi ekonomi digital di ASEAN. 
 
Menurut Airlangga, ekonomi digital saat ini dan kedepan mendapatkan pengaruh signifikan dari keberadaan Generative AI. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh sebuah lembaga internasional, dampak Generative AI pada produktivitas dapat menambah nilai triliunan dolar bagi ekonomi global. 
 
"Studi ini memperkirakan bahwa Generative AI dapat menambah jumlah yang setara dengan $2,6 triliun hingga $4,4 triliun per tahun di 63 kasus penggunaan. Ini akan meningkatkan dampak semua AI sebesar 15 hingga 40 persen. Perkiraan ini akan berlipat ganda jika menyertakan dampak Generative AI yang diintegrasikan ke dalam perangkat lunak," ujarnya
 
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyampaikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) bisa beroperasi secara optimal pada 2023.
 
Agar target itu tercapai, pemerintah sedang mendorong pembangunan pusat data atau data center berbasis cloud milik negara.
 
Berkaitan dengan tema yang diusung oleh AIIS 2023, kementerian Kominfo menyoroti tentang pentingnya etika dan regulasi AI untuk pencegahan penyalahgunaan Generative AI.
 
Baca Juga: Menko PMK Ajak Perempuan Cegah Stunting dan Anemia Demi Generasi Unggul
 
Nezar menjelaskan Generative AI berpotensi digunakan secara negatif untuk menghasilkan hoax, misinformasi, dan disinformasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
 
Di satu sisi demokratisasi AI memungkinkan masyarakat mengakses dan menggunakan AI secara luas, namun di sisi lain masyarakat perlu diberikan kesadaran dan pedoman bagaimana memanfaatkan dan menerapkan AI secara bertanggung jawab. 
 
"Karena itu, Kominfo menyiapkan program-program upskilling dan reskilling talenta digital bidang AI agar mampu berdaya saing dan membangun kemandirian dalam mencapai tujuan transformasi digital Indonesia, " ungkapnya. 
 
Di Hari Pertama, AIIS 2023 menyajikan rangkaian 5 topik sesi panel: (1) Healthcare: Forecasting Healthy Future, (2) Digital Government, (3) Research and Education, (4) Food, Drugs and Agriculture, dan (5) Smart Cities and Mobility. Sesi panel ini diisi oleh pembicara-pembicara ahli di bidang AI dari Nasional dan Internasional, seperti Singapore, USA, UK, Phillipine, China, dan India. Pada Hari ke-2 dan ke-3, AIIS 2023 menyediakan sesi-sesi fireside chat yang diadakan di Paviliun KORIKA.
 
Pada sesi fireside chat, para pembicara dari perwakilan industri, pakar, akademisi, dan aktivis di bidang AI berbagi tentang perkembangan riset, inovasi, dan produk teknologi teknologi AI, melalui presentasi, diskusi, dan interaksi dengan peserta AIIS 2023. 
 
Tidak kalah menarik, pada sesi fireside chat di Paviliun KORIKA Sepuluh Finalis Kompetisi Dunia Kreatif dengan Generative AI memperkenalkan inovasi kreatif mereka. Finalis dibagi pada dua kategori, yakni Kategori Pengembangan Tools Generative AI dan Kategori Khusus Pemanfaatan Tools Generative AI