Palembang, Sonora.ID - Polda Sumsel gelar sosialisasi penyegaran pemahaman Hak Asasi Manusia (HAM) bagi personel Polri dengan metode ceramah dan diskusi bertempat di Auditorium lantai VII Gedung Utama Presisi Mapolda Sumsel Jalan Jenderal sudirman KM 4 Palembang pada Kamis (24/08/23).
Kegiatan ini dipimpin oleh Staf Ahli (Sahli) Kapolri Irjen. Pol. Risyapudin Nursin S.I.K. Staf Ahli Kapolri Bidang HAM Bapak Nurcholis, Karo Bakum Divkum Polri Brigjen. Pol. Imam Sayuti, S.H., M.H., M.B.L,Kombes Pol Donni Eka Syaputra,SH,SIK,MM, Ipda Vijja Vardhana,M.G dan Roichatul Ade udah,SIP,M A.
Dihadiri Kapolda Sumsel Irjen.Pol.A.Rachmad Wibowo, SIK., didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen.Pol.M.Zulkarnain
S.I.K.,M.Si.PJU Polda Sumsel dan Para Kapolres/Tabes serta Kaposek/Ta Jajaran Polda Sumsel Via Join Zoommeting.
Baca Juga: Polri Lestarikan Negeri Penghijauan Sejak Dini di Desa Banyu Urip Banyuasin
“Dalam pelaksanaan tugas kita sebagai anggota Polri selalu akan bersentuhan langsung dengan hak-hak asasi masyarakat yang syarat rentan terjadinya pelanggaran HAM, untuk mencegah pelanggaran tersebut maka dalam pelaksanaan tugas harus tetap menjunjung tinggi HAM,” jelas Staf Ahli Kapolri menyampaikan amanat Kapolri.
Staf Ahli Kapolri juga mengatakan bahwa personel harus memahami prinsip-prinsip HAM, Oleh karena itu personel Polri dalam melaksanakan tugas harus memahami prinsip HAM, yang pertama yaitu Hak Asasi Manusia merupakan milik setiap individu, kedua melekat berdasarkan martabatnya sebagai manusia, ketiga tidak bisa diberi dan diperoleh dengan cara apa pun, HAM berlaku untuk semua orang.
“Komitmen Polri dibidang HAM, implementasi dan standar HAM dalam penyelenggaraan tugas boleh untuk seluruh anggota Polri dalam seluruh pelaksanaan tugas, selain itu untuk mendukung komitmen Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan atau Presisi, maka pemulihan HAM dalam pelaksanaan tugas menjadi sangat krusial,” jelas Staf Ahli Kapolri.
Dalam hal ini Staf Ahli Kapolri menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting karena bisa meningkatkan pemahaman tentang HAM.
“Pendidikan tentang HAM dimulai dari pendidikan pembentukan sampai dengan pendidikan pengembangan melalui berbagai seminar tentang HAM untuk meningkatkan pemahaman tentang HAM bagi seluruh anggota Polri, sedangkan penyegaran dan update isu-isu dilaksanakan untuk menjawab tantangan tugas situasi terkini, dan yang dilakukan anggota Polri masih terjadi dan menjadi viral di media masa dan media sosial,” jelas Staf Ahli Kapolri.