Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang 12 contoh naskah drama singkat berbagai tema yang dapat dijadikan sebagai referensi tugas.
Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan suatu kisah melalui peran lakon dan dialog yang dipentaskan.
Sebagai siswa kelas XI, kamu pasti akan mendapatkan materi tentang drama yang memerlukan contoh naskah drama singkat sebagai referensi belajar.
Dengan adanya contoh naskah ini, kamu dapat dengan mudah mencari inspirasi dalam mengembangkan ide dan tema terkait drama yang akan kamu pentaskan bersama teman-teman.
Berikut Sonora ID bagikan informasi lengkap 12 contoh naskah drama singkat yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 7 Contoh Kalimat Lugas dan Kiasan, Ketahui Perbedaannya
Mengejar Cita-Cita
Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi pindah bekerja mereka berdua pun terpisah. Pada suatu ketika tanpa disadari mereka bertemu kembali.
Ketika bertemu, mereka berbincang-bincang perihal rencana kuliah.
Anjas: “Adi, rencananya kamu mau kuliah di mana?”
Adi: “Aku mau kuliah di PIP.”
Anjas: “Memangnya kamu mau pilih jurusan apa?”
Adi: “Pelayaran. Mau jadi kapten kapal dong hehehe. Hmm tap i…”
Anjas: “Kamu kenapa?”
Adi: “Tapi aku lemah dengan pelajaran fisika.”
Anjas: “Duh jangan sedih dong, sudah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi kamu pasti bisa. Teruslah berusaha, jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits! Tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetap berdoa.”
Adi: “Iya, terima kasih ya atas masukannya. asti aku bakal belajar lebih giat lagi.”
Anjas: “Nah gitu dong!”
Adi: “Kalau kamu? Mau kuliah dimana?”
Anjas: “Aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus, jurusan apa?”
Adi: “Kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikuti kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai dengan bakat dan minat kamu juga.”
Anjas: “Iya sih, tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.”
Adi: “Ya, kalau menurut aku sih, soal bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain. Misalnya, ke teman, guru, dan juga orang tua. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Ya, dengan berdoa.
Anjas: “Wah makasih ya, Adi, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikuti saran kamu. Oh iya, udah sore, nih. Aku pulang, ya. Makasih Adi.”
Adi: “Oh iya, oke, deh. Sama-sama. Makasih juga ya Anjas.”
Setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar. Akhirnya, Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan kuliah. .
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Berkat kegigihan yang dilakukan Adi dan Anjas, akhirnya mereka diterima di perguruan tinggi yang mereka impikan.
Pengajuan Skrip Naskah
Andi adalah anak sekolah yang gemar menulis. Dirinya memiliki sebuah naskah yang hendak dia terbitkan.
Andi: "Shan, aku ingin cerita, nih?"
Shani: "Cerita apa? Soal mimpi gilamu, kan? Kamu sekarang mau bermimpi apa lagi? Jadi astronot? Atau, berkelana ke planet Neptunus?"
Andi: "Hahaha, kau ini tahu saja. Aku memang mau menceritakan mimpiku. Namun, mimpiku kali ini bukan seaneh yang dulu. Kali ini, mimpi yang aku wujudkan ini lebih realistis. Aku ingin jadi penulis novel, Shan. Tepatnya menjadi penulis novel fantasi. Kamu tahu sendiri kan kalau ini tukang ngayal. Jadi, aku yang menjadi penulis novel fantasi adalah yang bisa aku wujudkan."
Shani: "Widih, tumben-tumbenan mimpimu sial, mana bagus juga lagi. Eh, ngomong-ngomong, kamu udah bikin naskahnya belum?"
Andi: "Udah, dong. Malah kemarin aku kirim ke penerbit."
Shani: "Widih, mantap kali kalau begitu! Semoga naskah diterima penerbit ya, Ndi."
Andi: "Aamiin. Makasih ya Shan."
Beberapa waktu kemudian
Shani: "Ndi, bagaimana dengan naskah novelmu? Diterima penerbit tidak?"
Andi: "Nggak, nih Shan. Malahan, aku disuruh revisi sama penerbitnya. Mana revisiannya banyak lagi. Ah, mimpi indah untuk bikin novel fantasi mimpi yang bisa aku wujudkan."
Shani: "Yaelah, Ndi. Naskah kamu kan cuma disuruh direvisi; bukan ditolak. Jadi, naskah kamu masih punya peluang buat diterbitkan oleh penerbit. Lagian, jika tidak diterbitkan di penerbit yang kamu tuju itu, kamu masih bisa kirim ke penerbit lain. Iya, kan"
Andi: "Iya sih, Shan. Eh, ngomong-ngomong, terima kasih ya atas masukannya."
Shani: "Sama-sama, Ndi."
Andi pun kembali merevisi naskah novelnya tersebut. Shani sebagai sahabatnya pun terus memberi dukungan dan memberi masukan kepada Andi. Cerita pendek, novel karangan fantasi Andi pun diterbitkan dan digemari oleh banyak pembaca.