Penulis: Tegar Taryan
Solo, Sonora.ID – Efek dari kemarau yang diprediksi hingga akhir tahun 2023, beberapa wilayah di Karanganyar terdampak kekeringan. Bahkan beberapa desa di Karanganyar krisis air bersih.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran. Status itu ditetapkan dengan nomor 360/379 Tahun 2023.
Juli Padmi Handayani selaku Kalakhar BPBD Karanganyar mengatakan jika status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran itu ditetapkan pemkab sejak bulan lalu.
“Status siaga ini sudah ditetapkan sejak 24 Juli 2023 lalu,” ujar Juli, Minggu (3/9/2023).
Juli menjelaskan jika pihaknya telah membuat program donasi air bersih dan melakukan suplai ke beberapa wilayah yang memiliki potensi kekurangan air bersih di Karanganyar. Hal itu merupakan upaya penanggulangan bencana tersebut.
Baca Juga: Pemkot Solo Siapkan Kantor FIFA dan Konsep Promosi Piala Dunia U17
“BPBD Kabupaten Karanganyar telah mengupayakan hal ini untuk menanggulangi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di wilayah Kabupaten Karanganyar,” tuturnya.
Yoppy Nursendy selaku Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar memberitahu beberapa target terdampak yang membutuhkan distribusi air bersih.
Beberapa diantaranya adalah Desa Bakalan Kecamatan Jumapolo, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, dan titik distribusi saat ini ialah Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo.
Saat ini BPBD Karanganyar melakukan droping air bersih di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo. Sebanyak 2 tangki air bersih akan dibagikan ke sejumlah 36 KK yang terdiri dari 98 jiwa di desa tersebut.
“Suplai terakhir kami ialah di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo. Di sana kami mengirim sebanyak 2 tangki berisi 10 ribu liter air bersih untuk dibagikan 36 KK dan 98 jiwa,” jelas Yoppy.
Dengan suplai air bersih ini, diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan air bersih efek dari kemarau panjang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News