Solo, Sonora.ID – Event pasar rakyat Sekaten resmi digelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pembukaan pasar rakyat Sekaten ini dilaksanakan pada hari Jumat (8/9/2023) lalu.
Sri Susuhanan Pakubuwana XIII didampingi oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang sering dipanggil Gusti Moeng menghadiri langsung malam pembukaan itu.
Pakubuwana membuka gelaran Sekaten dengan memotong tali pita sebagai penanda simbolik pembukaan. Acara maleman Sekaten ini akan bergulir satu bulan penuh dari 8 September hingga 8 Oktober 2023.
KGPH Dipokusumo selaku Pengageng Perentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyampaikan jika gelaran pasar sekaten merupakan bentuk tata cara dan tradisi unttuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Atasi Copet Jelang Sekaten, Keraton Libatkan Pemkot Solo dan Dishub
Menurut Dipokusumo, peringatan ini telah ada sejak tahun 1745 dengan dikenal sebagai acara malaman Sekaten.
“Untuk Keraton Kasunanan Surakarta dari dulu tahun 1745 hingga sekarang selalu disertai dengan acara peringatan malaman Sekaten, atau sekarang lebih dikenal dengan pasar rakyat Sekaten,” ucap Dipokusumo, Jumat (8/9/2023).
Kini, tujuan diselenggarakan event tahunan ini adalah untuk memetakan potensi ekonomi masyarakat daerah agar dapat terukur. Event ini juga akan menghitung potensi hasil bumi dalam acara Gunungan yang akan diadakan tanggal 28 September nanti.
Beberapa tahun belakangan, Sekaten Solo kerap kali menimbulkan berbagai masalah seperti pencopetan, kemacetan, dan masalah manajemen. Kini, setelah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo, menurutnya menjadi perkembangan yang sangat bagus.
Baca Juga: Keamanan di Sekaten Solo Jadi Sorotan, Pihak EO Gandeng Aparat Keamanan Kota Surakarta
“Tahun ini akan berbeda dengan tahun kemarin. Sekarang lebih tertata dan tidak menimbulkan kemacetan dan masalah manajemen,” tuturnya.
Tidak lupa gelaran sekaten ini menurut Dipokusumo akan menghadirkan banyak hiburan. Salah satunya adalah musisi Guyon Waton yang akan menghiasi pasar rakyat Sekaten Solo.
Penulis: Tegar Taryan