Makassar, Sonora.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin memerintahkan seluruh ASN Pemprov Sulsel memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam 10 pohon cabai.
Instruksi tersebut adalah wujud keseriusan Pemprov Sulsel untuk menekan inflasi dari hulu. Menurut Bahtiar, cabai adalah salah satu komoditas yang kerap berkontribusi terhadap inflasi di Sulsel.
Padahal, tanaman ini tergolong gampang tumbuh dan tidak memerlukan lahan yang luas.
"Kalau itu dilakukan semua, pegawai harus jadi contoh untuk masyarakat. Kalau itu 10 cabai ditanam dan dilakukan pegawai setidaknya terbantu dengan persoalan cabai," ujar Bahtiar usai memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel dengan Kabupaten/Kota se-Sulsel, di Baruga Lounge Kantor Gubernur, baru-baru ini.
Melalui gerakan tersebut, Bahtiar berharap seluruh ASN menjadi contoh untuk masyarakat dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Minta OJK Perkuat Sektor Perbankan dan Keuangan
Bahkan ia meminta gerakan tanam cabai tak hanya dilakukan oleh ASN lingkup Pemprov Sulsel saja, tapi juga oleh ASN kabupaten kota lainnya.
Lebih jauh ia memaparkan, secara umum di Sulsel inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,53 persen yang diambil dari sampel lima daerah yakni Makassar, Palopo, Bulukumba, Parepare dan Bone. Angka ini masih berada dalam sasaran nasional 3 plus-minus 1 persen.
"Sulsel berada di angka 3,53, masih batas toleran sampai 4. Kita termasuk masih bagus," kata Bahtiar.
Adapun upaya program pengendalian inflasi dilakukan mulau di hulu, antara dan hilir. Seperti, Program Mandiri Benih untuk komoditas padi dan jagung di Sulsel, program urban farming, program, memperluas kerjasama antar daerah (KAD) terutama daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan supply, optimalisasi penyerapan gabah, pengadaan cold storage, dan pelaksanaan pasar murah.