Sonora.ID - Kebiasaan mengenakan pakaian berwarna hitam dalam momen berduka atau pada upacara pemakaman tampaknya sudah menjadi norma yang diterima di dalam masyarakat.
Namun, pernahkah kita bertanya mengapa warna yang dipilih adalah hitam dan bukan warna gelap lainnya seperti abu-abu atau bahkan biru tua?
Walaupun tidak ada aturan yang secara resmi mengatur hal ini, mengenakan pakaian hitam dalam konteks upacara pemakaman telah menjadi tradisi yang meluas di berbagai budaya di seluruh dunia.
Secara umum, upacara pemakaman adalah peristiwa yang sarat dengan kesedihan, sehingga mengenakan pakaian berwarna hitam adalah cara untuk mengekspresikan rasa dukacita atas kehilangan seseorang yang telah meninggal.
Berawal dari tradisi barat, tradisi mengenakan pakaian berwarna hitam ternyata berasal dari budaya Barat, terutama sudah berlangsung sejak zaman Kekaisaran Romawi.
Pada masa itu, orang Romawi kuno sering mengenakan toga hitam, yaitu sebuah pakaian dari kain yang panjangnya mencapai 6 meter dan dililitkan di sekitar tubuh, ketika menghadiri upacara pemakaman.
Toga tersebut sering disebut sebagai toga pulla, digunakan untuk mengungkapkan duka yang mendalam atas kepergian orang yang mereka cintai.
Selain itu, catatan sejarah juga mencatat bahwa Ratu Victoria dari Inggris selalu mengenakan pakaian hitam saat berduka, dengan tujuan menunjukkan penghormatan dan martabat terhadap orang-orang yang sedang berduka.
Baca Juga: Tanpa Disadari Punya Banyak Baju Hitam? Ternyata Anda Seorang yang…
Maksudnya adalah untuk mengungkapkan penghargaan dan rasa hormat kepada mereka yang berduka. Pada era pemerintahan Ratu Victoria pada tahun 1837, ia sering menjadi ikon mode bagi perempuan di Inggris bahkan di seluruh dunia.