Sonora.ID - Apa saja fungsi amnion pada janin? Berikut penjelasan selengkapnya.
Amnion atau selaput ketuban adalah membran internal yang membungkus janin dan cairan ketuban.
Dalam buku Perawatan Maternitas, dijelaskan bahwa amnion licin, tipis, ulet dan transparan.
Selaput amnion melekat erat pada korion, membran eksternal yang terbentuk dari vili-vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis.
Selaput amnion menutupi permukaan fetal plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali pusat yang tegak lurus hingga umbilikus janin.
Baca Juga: 10 Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan, Baik untuk Ibu Hamil dan Jantung!
Jumlah cairan ketuban saat hamil cukup bulan berkisar antara 1000-1.500 cc.
Warna cairan ketuban keruh, berbau amis dan bersifat alkalis.
Komposisi air ketuban terdiri atas 98% air, sementara yang lain terdiri dari albumin, urea, asam uric, kreatinin, sel epitel, lanugo, vernix caseosa, dan garam organik.
Sebagian dari cairan amnion berasal dari urin janin.
Cairan amnion memiliki bau khas yang harus diketahui dalam keadaan emergensi atau jika ragu apakah selaput ketuban sudah pecah atau belum.
Fungsi Amnion (Air Ketuban)
Dikutip dari buku Asuhan Kebidanan Kehamilan, ada beberapa fungsi dari amnion:
- Untuk menjaga janin dari trauma dan cedera, cairan amnion berfungsi sebagai peredam kejutan
- Menjadikan janin bebas bergerak
- Pengaturan suhu dan perubahannya
- Membersihkan jalan lahir pada saat ketuban pecah
- Membuat tekanan pada uterus secara merata sehingga serviks dapat terbuka
- Mencegah timbulnya iritasi pada uterus
- Membilas saluran genitalia bawah ketiak terjadi ruptura membran amnion
Demikian penjelasna tentang fungsi amnion yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.