Find Us On Social Media :
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) Alimuddin ()

Disdikpora PPU Bentuk Satgas Bullying, Alimuddin: Libatkan Tingkat Dinas Hingga Unit Bawah

Etty Hariyani - Sabtu, 14 Oktober 2023 | 11:40 WIB
Penajam, Sonora.ID - Mengantisipasi kekerasan terhadap pelajar di lingkungan sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) Alimuddin berencana akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas). Mulai dari tingkat Paud, SD hingga SMA.
 
“Satgas tersebut akan dibentuk di tiap – tiap unit kerja masing – masing. Mulai dari tingkat Dinas hingga unit paling bawah (Paud dan Tk),” kata Alimuddin.
 
Hal tersebut dilakukan karena hingga saat ini kasus perundungan atau bullying terhadap anak atau pelajar masih sering terjadi. Bullying merupakan ekosistem sirklus, karena anak yang pernah di bullying itu, kemungkinan besar  akan menjadi salah satu pelaku terhadap juniornya. Karena hal tersebut merupakan salah satu efek dari traumanya.
 
“Selain membentuk satgas, kami juga akan menggandeng pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) PPU hingg Polres PPU.
 
“Tentu upaya dalam hal anak yang berhadapan dengan hukum,” jelasnya.
 
Jadi, nanti satgas tersebut muatannya, melakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan pemahaman–pemahaman.
 
Termasuk terhadap anak–anak di sekolah hingga lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait bagaimana trik – trik menghindari bullying tersebut. Menurutnya, di PPU sendiri, perundungan atau bullying ditingkat pelajar tentu ada.
 
“Hanya saja belum terdeteksi,” ucapnya.
 
Baca Juga: Penyerahan Bantuan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
 
Pasalnya, perundungan atau bullying bukan hanya melalui fisik saja. Alimuddin mencontohkan, anak pelajar perempuan ketika melintas dan disiul – siul oleh lelaki. Tantu si anak perempuan tadi menjadi malu. Hal itu juga merupakan bagian dari bullying.
 
“Hal seperti itu yang merupakan suatu bentuk bullying tanpa ada sentuhan fisik. Bahkan ada yang lebih dari itu,” ujarnya.
 
Bukan hanya tindakan, kondisi atau lingkungan sekolah yang gelap atau sudut – sudut sekolah yang kurang terpantau merupakan tempat yang berpotensi dalam perundungan.
 
“Misalnya sudut – sudut sekolah hingga toilet yang posisinya berada jauh di belakang sekolah,” urainya.
 
Alimuddin menyebutkan, untuk mengantisipasi hal itu,melalui program yang sudah berjalan hingga saat ini, secara mandiri dirinya sudah menyampaikan ke masing–masing kepala sekolah.
 
Untuk membuat ruang–ruang publik yang terpantau. Salah satunya program bangunan taman di lingkungan sekolah. Lengkap dengan fasilitas penunjang sarana dan prasara belajar.
“Jadi mereka dapat berinteraksi dan terpantau oleh pihak sekolah,” imbuhnya.
 
Baca Juga: Bersama Tokopedia dan Jixie, KG Media Dukung UMKM Jangkau Pasar Lebih Luas