PENAJAM, Sonora.ID - 12 Desa dan Kelurahan di Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti pelatihan perakitan alat pemanen air hujan yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Rabu (11/10/2023).
Berhelat di Gedung Serbaguna, Petung. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU.
Kepala DLH PPU Tita Deritayati menyampaikan, kegiatan ini digelar dalam rangka peningkatan kapasitas Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023.
Di mana Proklim ini, merupakan sebuah gerakan nasional di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Baca Juga: Dianggaran Perubahan 75 persen PJU Akan Dibenahi, Riviana: 400 Titik Unit Baru Bertenaga Surya
“Proklim juga merupakan kegiatan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas,” ujarnya.
Selain itu, Proklim juga merupakan respon terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi. Meliputi kegiatan adaptasi dan mitigasi yang melibatkan pemerintahan masyarakat di tingkat bawah.
“Kegiatan adaptasi dan mitigasi Proklim merupakan kegiatan di masyarakat yang dilakukan sehari-hari,” katanya.
Seperti, pemilahan sampah, composting, pemanfaatan lahan perkarangan, perlindungan sumur dan mata air, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penggunaan energi baru terbarukan serta penggunaan pupuk organik.
Adapun kegiatan dari sosialiasi dan pelatihan perakitan alat pemanen air hujan tersebut merupakan salah satu dari adaptasi Proklim dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui cara secara langsung.
“Baik itu pemanfaatan air hujan melalui teknologi filterisasi, hingga menjadi air bersih yang layak untuk diminum,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemkab PPU melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan pembentukan kampung iklim di 11 desa dan kelurahan di tahun 2023 serta 1 kelurahan di tahun 2022 lalu.
“Secara umum kami berharap kegiatan Proklim dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup sosial ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pembukaan Proklim 2023, Pj Bupati PPU Makmur Marbun mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut.
Makmur berharap setelah melalui pelatihan ini 12 desa dan kelurahan ini mampu menjadi percontohan perakitan alat pemanen air hujan bagi desa lainnya di kabupaten PPU.
“Sosialisasi dan pelatihan ini penting dilaksanakan agar perangkat desa maupun kelurahan yang mengikuti kegiatan ini lebih memahami. Saya berharap 12 desa ini bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya di kabupaten PPU,” imbuhnya.