Banjarmasin, Sonora.ID - Tren kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Banjarmasin menunjukan tanda-tanda penurunan.
Sebelumnya, kasus ISPA sendiri sempat mengalami lonjakan, yakni mencapai 6.321 kasus pada September 2023.
Kini, angka itu pun mengalami penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, berjumlah 158 kasus pada 14 Oktober 2023.
"Kasusnya semakin turun dengan adanya hujan asap akibat Karhutla juga berkurang," ucap Tabiun Huda, Kepala Dinkes Banjarmasin, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, Senin (16/10).
Ia memaparkan, dalam hal penanganan ISPA, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Misalnya menyiapkan layanan kesehatan di 28 puskesmas siaga bencana kabut asap.
"Kita juga sediakan oksigen konstrator di 13 puskesmas dan layanan PSC 24 jam," tambahnya.
"Kita berharap hujan terus turun. Sehingga kabut juga semakin berkurang dan kualitas udara makin membaik," sambungnya lagi.
Lebih jauh Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan 2022 lalu, kasus ISPA pada tahun ini memang mengalami peningkatan.
"Pada 2022 hingga Desember 4.344 kasus. Sedangkan tahun ini hingga September saja sudah 6.000 lebih kasus," tuntasnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Rudiansyah meminta, agar Pemko Banjarmasin bisa terus mengantisipasinya dengan menggencarkan sosialisasi mengenakan masker.
"Memasyarakatkan kembali pakai masker untuk mengurangi paparan asap. Karena dapat meningkatkan kasus ISPA," jelas mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel itu.
Disamping sosialisasi, puskesmas dan pusat kesehatan lainnya juga mesti menyediakan obat-obatan untuk pasien. Khususnya penderita ISPA yang memiliki penyakit penyerta, seperti Asma.
"Dinkes harus segera mengantisipasi semaksimal mungkin," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengobati ISPA, Beserta Penyebab dan Gejalanya!