Find Us On Social Media :
Pemusnahan barang bukti operasi P3GN Polda Kalsel (Smart Banjarmasin/Eva)

Musnahkan Sabu 22,35kg, Polda Kalsel Telusuri Kaitan Jaringan Freddy

Eva Rizkiyana - Selasa, 31 Oktober 2023 | 12:00 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Narkotika jenis sabu seberat 22,35 kilogram dan puluhan butir ekstasi, dimusnahkan oleh Polda Kalimantan Selatan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, Selasa (31/10) pagi.

Di antaranya dari Pemerintah Provinsi, Korem 101/Antasari, Kejaksaan Tinggi dan DPRD Kalimantan Selatan, hingga Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarmasin.

Pemusnahan dilakukan dengan menghancurkan barang bukti menggunakan blender untuk kemudian dibuang di fasilitas pembuangan limbah medis milik RSUD Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, mengungkapkan bahwa barang bukti berasal dari operasi Satgas Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P3GN) Direktorat Reserse Narkoba jajarannya.

"Barang haram ini hasil pengungkapan sejak 21 September sampai 26 Oktober tadi, jadi kurang lebih satu bulan," tuturnya kepada awak media.

Baca Juga: Multiyears, Gedung Baru DPRD Kalsel di Banjarbaru Dibangun Tahun Depan

Hasil tangkapan yang terbilang besar itu dinilainya menjadi bukti bahwa Kalimantan Selatan masih jadi pasar tujuan para bandar.

Dari kasus selama satu bulan terakhir, ada 11 tersangka yang berhasil diamankan oleh aparat.

Ia juga menyebut masih melakukan pendalaman kasus, terutama untuk mengungkap apakah ada kaitannya dengan jaringan bandar internasional, Freddy Pratama, yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Ditanya jalur masuk barang haram tersebut, Andi Rian menyebutkan bahwa lewat jalur barat atau dari Kalimantan Barat.

Selain itu, pihaknya juga membuka komunikasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Menyusul adanya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari barang bukti uang tunai senilai Rp125 juta dari kasus tersebut.

"Kita dalam proses pendalaman, kita akan telesuri aliran dana ini dan kepada siapa saja jalurnya untuk mengungkap tersangka lain," tambah jenderal polisi bintang dua ini.

Terkait dengan kemasan sabu dalam bungkus teh herbal asal China, Ia belum dapat memastikan apakah berkaitan dengan jaringan Freddy Pratama yang kerap merupakan kemasan serupa.

"Kemasan memang sama, tapi kita harus cari tahu dulu asal barang ini karena bisa saja berbeda jaringan atau pemasok," pungkasnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.