Sonora.ID - Literasi digital diharapkan mampu mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan untuk menjadi kompeten dalam melaksanakan transformasi digital di bidang kesehatan.
Terlebih lagi di era pesatnya perkembangan teknologi, kehadiran literasi digital menjadi hal yang penting diterapkan di berbagai sektor pekerjaan, termasuk kesehatan.
“Sebagai tenaga kesehatan, kita memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan keselamatan pasien. Teknologi semacam Artificial Intelligence (AI) dan alat-alat medis yang canggih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan,” ujar Ketua Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Amirudin Supartono STr.KES.,M.M pada kegiatan Literasi Digital sektor Pemerintahan kepada KTKI Seri 3 yang digelar di Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (23/10/2023).
Menurut Amirudin, meski era digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.
“Tantangan-tantangan tersebut dapat berupa keamanan data hingga penyalahgunaan informasi yang beredar. Oleh sebab itu, kita harus mengikuti pelatihan berkala untuk dapat menyesuaikan diri di dunia digital,” lanjutnya.
Baca Juga: Kemenkominfo dan Dharma Pertiwi Sinergikan Pemerataan Literasi Digital bagi Masyarakat
Amirudin menekankan bahwa, kegiatan yang digelar atas kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dengan KTKI ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan wawasan mengenai teknologi digital untuk dapat menggunakannya secara bijak dan bertanggungjawab dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pada sesi penyampaian materi kecakapan digital, Dosen Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia Dr. Sofian Lusa menyampaikan perlunya Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam mewujudkan transformasi digital pada sektor Kesehatan.
“Peningkatakan kecakapan digital Nakes dapat dicapai melalui adanya mindset lifelong learning menjadi kunci yang harus dimiliki untuk memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional,” jelas Sofian.
Pemahaman mengenai kecakapan digital tersebut, kata Sofian, berguna dalam menggunakan teknologi digital dengan efektif dan efisien agar mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang dinamis.