Makassar, Sonora.ID - Kasus kekerasan seksual pada penyandang disabilitas, khususnya anak dengan Down Syndrome marak terjadi.
Karena itu, orang tua maupun pendamping didorong untuk mengedukasi anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus tersebut.
Demikian disampaikan Pj Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwan Bahtiar dalam Talkshow Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanganan Pelecehan Seksual yang digelar belum lama ini di Makassar.
"Hal ini menjadi penting, karena anak-anak kita yang Down Syndrome belum mengetahui ini. Orangtua atau pendamping, harus menjelaskan kepada anak-anak kita, apa yang boleh dilihat dan tidak boleh dilihat, bagian mana di tubuh mereka yang bisa disentuh dan tidak bisa disentuh, serta siapa saja yang bisa menyentuh mereka," terangnya.
Menurut Sofha Marwah, hal ini tentu menjadi tantangan berat bagi para orang tua. Namun ia berharap, para orang tua terus berjuang untuk masa depan anak-anak mereka.
Baca Juga: Berbagi Ilmu Merawat Anak Down Syndrome Lewat Kisah Ibu Tullah
Jangan malu dan rendah diri karena memiliki anak Down Syndrome. Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk kemandirian mereka.
"Tercatat, 3.000 hingga 5.000 bayi terlahir Down Syndrome tiap tahun di Indonesia," kata Sofha Marwah.
Ia juga meminta stakeholder terkait bisa memberikan perlindungan terhadap anak-anak dengan Down Syndrome dari kasus kekerasan seksual.
Anak-anak ini memiliki kelainan genetik dan fisik yang khas. Masalah yang mereka hadapi akibat kelainan genetik ini cukup beragam. Seperti masalah pada jantung, pernapasan, gangguan penglihatan, pendengaran, dan lain-lain.