Penajam, Sonora.ID - Pada 2023, salah satu Kampung Nelayan Maju (Kalaju) yang berlokasi di Desa Babulu Laut mendapat alokasi anggaran dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Namun, di 2024 mendatang, Penajam Paser Utara (PPU) juga berusaha untuk mendapatkan program Kampung Nelayan Modern yang diinisiasi oleh KKP.
“Di tahun 2024 ini, pihaknya sudah mengisi kuisioner bersifatnya online dari KKP untuk percepatan pembangunan kampung perikanan dengan status Kampung Nelayan Modern,” kata Kepala Dinas Perikanan PPU Andi Trasodiharto kepada media ini, Selasa (31/10/2023).
Selain itu, dirinya juga menyebutkan, dalam rapat bersama Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta belum lama ini.
Andi Trasodiharto mengungkapkan bahwa Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun menginginkan agar sesegara mungkin ikan-ikan yang ada di PPU dibangunkan tempat pelelangan ikan (TPI).
“Selebihnya beliau mendorong agar perikanan di PPU bisa menjadi salah satu alternatif untuk kebutuhan lumbung pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN),” ucapnya.
Bahkan dalam rapat itu, Pj Bupati PPU juga mengusulkan beberapa tempat alternatif TPI.
“Seperti Kelurahan Sesumpu, Kelurahan Nenang, Kelurahan Waru, Kelurahan Tanjung Tengah dan Desa Babulu Laut,” ujarnya.
Diketahui, berdasarkan UU No 7 Tahun 2002, luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah ±3.333,06 Km². Yaitu terdiri dari ±3.060,82 Km² luas darat dan ±272,24 Km² luas lautan serta garis pantai sepanjang ±148,23 km.
PPU Memiliki 4 Kecamatan dengan 54 desa atau kelurahan. Dari 23 desa atau kelurahan tersebut merupakan wilayah Pesisir. Sehingga pengembangan sektor perikanan laut, perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan di PPU sangat potensial.
PPU merupakan kabupaten pesisir yang memiliki potensi dibidang perikanan. Baik perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun pengolahan hasil perikanan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News