Bandung, Sonora.ID - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) untuk Triwulan III melambat. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar, Erwin Gunawan Hutapea, dalam siaran pers BI Jabar, Selasa (7/11/2023), menyebut industri pengolahan sebagai salah satu sektor utama perekonomian Jabar mengalami perlambatan dikarenakan masih lemahnya permintaan ekspor yang berdampak pada penurunan kinerja sektor industri pengolahan.
Diketahui, perekonomian Jabar Triwulan III 2023 tumbuh 4,57% (year on year) melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, 5,25% (yoy).
Erwin juga menyebut, pertumbuhan pengeluaran pemerintah yang mengalami kontraksi juga menjadi penahan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"El-Nino pun masih mempengaruhi kinerja sektor pertanian turut menahan akselerasi pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan III 2023 ini," ungkap Erwin.
Dari sisi permintaan, lanjut Erwin, sumber pertumbuhan ekonomi Jabar kali ini didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,83% (yoy), konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 21,17% (yoy), serta investasi sebesar 8,40% (yoy).
"Tingginya mobilitas warga juga cukup mempengaruhi peningkatan konsumsi rumah tangga, lalu juga aktivitas wisata dan terjaganya daya beli masyarakat," kata Erwin.
"Dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap tercatat pada level optimis sebesar 106,17 pada triwulan III 2023," imbuhnya.
Selanjutnya, kata Erwin, hiruk pikuk Pemilu 2024 pun turut memberikan dampak pada kinerja konsumsi LNPRT di Jabar.
Lebih lanjut, realisasi investasi di Jawa Barat hingga triwulan III 2023 mencapai Rp153,2 triliun, sekaligus sebagai yang tertinggi secara nasional.
Dari sektor transportasi dan pergudangan, kata Erwin, pertumbuhan positif masih terlihat dan ada peningkatan kinerja sebesar 12,44% (yoy), sektor penyediaan akomodasi makan dan minum 7,76% (yoy), sektor konstruksi 5,88% (yoy) serta sektor perdagangan besar & eceran 4,32% )yoy).
Hal yang sama juga ditunjukkan dari positifnya kinerja sektor konstruksi sejalan dengan pembangunan beberapa proyek pemerintah, serta adanya pertumbuhan dari penumpang pesawat (Bandara Husein Sastranegara & Kertajati) yang tercatat sebesar 57% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya (32,5% yoy).
Pada tahun 2023, perekonomian Jawa Barat diprakirakan tetap tumbuh positif pada kisaran 4,7-5,5% (yoy). Optimisme tersebut ditopang oleh penguatan permintaan domestik, dimana mobilitas masyarakat pada tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, serta adanya momentum safari politik yang telah dimulai sejak triwulan III 2023.