Find Us On Social Media :
Aplikasi Dikayuh Baimbai (Smart FM Banjarmasin/Juma)

Lewat 'Dikayuh Baimbai', Janji Penanganan Kumuh Bakal Lebih Cepat

Juma Muhammad - Rabu, 8 November 2023 | 14:35 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin meraih penghargaan Bhumandala Award 2023 dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Predikat itu diberikan atas inovasi dalam penanganan kawasan kumuh, yang diberinama "Dikayuh Baimbai".

"6 November kita mendapat penghargaan yang diserahkan kepada Wakil Wali Kota, Arifin Noor di Bali," ucap Chandra, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Banjarmasin, kepada Smart FM Banjarmasin.

Menurutnya, inovasi itu dapat membantu mempercepat proses verifikasi pelaporan dan penyusunan usulan penanganan kawasan kumuh di Banjarmasin.

"Sebelumnya kita lakukan dengan cara manual dengan memakan waktu lama. Dengan inovasi ini bisa lebih cepat. Ini adalah inovasi pertama kali untuk penanganan kumuh," jelasnya.

Ia menginginkan, dengan adanya inovasi "Dikayuh Baimbai" ini, dapat menjadi informasi publik untuk disebarluaskan dan dimanfaatkan masyarakat.

Baca Juga: Balai Kota 'Memutih', Ustadz-Ustadzah di Banjarmasin Doakan Palestina

"Insyallah aplikasi ini akan kita launching dalam bulan ini," pungkasnya.

Lantas, masih ada berapa luasan kumuh yang tersisa di kota seribu sungai ini?

Terkait hal itu, Chandra memaparkan, bahwa luas wilayah kumuh di Kota Banjarmasin berjumlah 508 hektar.

Kemudian dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah berhasil menangani sekitar 130 hektar. Dengan masing-masing tiap tahunna seluas 65 hektar.

"Baik menggunakan dana APBD Kota, Provinsi maupun Kementerian," sambungnya.

Ia pun menargetkan, penanganan kawasan kumuh ini dapat selesai dalam kurun waktu lima tahun. Seperti pada tahun ini, anggaran sebesar Rp15 M pun digelontorkan untuk penanganannya.

"Mayoritas masih banyak di wilayah Banjarmasin Selatan. Baik terkait kondisi infrastruktur, sanitasi dan lainnya. Lewat Dikayuh Baimbai ini kita harapkan penanganan bakal lebih capat," harapnya.