Find Us On Social Media :
Anggota Komisi III DPRD PPU Adla Dewata. ()

DPRD PPU Soroti Kondisi Korban Kebakaran di Kelurahan Gersik

Etty Hariyani - Kamis, 9 November 2023 | 11:55 WIB
 
Penajam, Sonora.ID - DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara menyoroti kondisi warga korban kebakaran di Kelurahan Gersik, Penajam Paser Utara (PPU) yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
 
Dalam kejadian tersebut, sedikitnya  10 rumah pemukiman warga hangus terbakar, pada Rabu (1/11).
 
“Apa karena rumahnya yang sedikit hanya 10 kartu keluarga (KK),” ujar Anggota Komisi III DPRD PPU Adla Dewata.
 
Dirinya berharap ada bentuk tanggung jawab dan perhatian dari pemerintah daerah.
 
Pasalnya kerugian dan dampak akibat kebakaran, selain 10 unit rumah bermaterial kayu rusak berat. Terdapat juga 2 unit kios dan 4 kendaraan sepeda motor rusak berat.
 
“Malam kejadian, warga yang terkena musibah mengeluhkan lambatnya unit Damkar dalam melakukan proses pemadaman,” ujarnya.
 
Baca Juga: Persiapan IKN, DPRD PPU Usul Pembangunan Tol Laut
 
Dirinya berharap, selain bantuan perhatian dari pemerintah daerah. Dirinya juga menginginkan adanya fasilitas pos Damkar di wilayah Kelurahan Gersik atau Jenebora.
 
“Mengingat perumahan disana juga padat,” jelasnya.
 
Saat ini fasilitas damkar hanya ada di Kelurahan Sotek dan Maridan.
 
Sedangkan Kelurahan Jenebora dan Pantai Lango masih mengandalkan unit damkar yang ada di perusahaan setempat.
 
“Sementara unit damkar di perusahaan hanya ada satu unit saja. Kasarannya, kurang tercover lah,” tegasnya.
 
Dirinya berharap ada dorongan dari pemerintah PPU untuk secepatnya dibuatkan pos damkar di wilayah itu agar tidak terjadi keterlambatan dalam penanaganan ketika sewaktu – waktu terjadi kembali musibah serupa.
 
“Yang paling urgent terkait bantuan langsung  untuk para korban pasca bencana. hingga saat ini belum juga tersalurkan. Apalagi sebagian korban banyak yang menginap di rumah – rumah warga tetangga yang selamat dari kebakaran,” ucapnya.
 
Adla menyebutkan, sekitar dua tahun yang lalu, kebakaran juga terjadi di wilayah tersebut. Namun hingga sampai saat ini pun belum ada bantuan sama sekali.
 
“Saya berharap bantuan bisa berupa perbaikan rumah karena mereka merupakan penduduk asli di sana,” pungkasnya.