SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memiliki sejumlah aset yang belum termanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah Hotel Atlet dan Stadion Utama Palaran yang terletak di Gelora Kadrie Oening.
Kedua aset tersebut sebenarnya bisa menjadi sumber pemasukan bagi Pemprov Kaltim. Akan tetapi, sampai saat ini, kedua aset tersebut masih jarang digunakan dan dikunjungi.
Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim mengusulkan agar aset-aset milik Pemprov Kaltim, terutama yang berhubungan dengan olahraga, dikelola oleh perusahaan daerah (perusda).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun. Menurutnya, dengan pengelolaan perusda, aset-aset tersebut diharapkan bisa lebih produktif dan bermanfaat.
“Kami tidak keberatan jika aset-aset itu dikelola oleh perusda, asalkan bisa optimal. Kalau tidak, kami sarankan untuk kerja sama dengan pihak ketiga yang berpengalaman,” ujar Samsun.
Samsun mencontohkan, Hotel Atlet yang dibangun untuk menginapkan atlet-atlet pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2022. Hotel tersebut memiliki fasilitas yang lengkap dan mewah, namun belum dioperasikan.
“Hotel Atlet itu sayang sekali kalau tidak diaktifkan. Padahal, itu bisa menjadi sumber pendapatan dan juga sarana promosi bagi Kaltim. Kami minta agar hotel itu segera dioperasikan, baik oleh perusda maupun pihak ketiga,” tuturnya.
Samsun juga menanggapi rencana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim yang ingin mengambil alih Hotel Atlet sebagai gedung perpustakaan baru. Ia menilai, hal itu kurang tepat.
“Kami mendukung pembangunan perpustakaan baru, tapi kami tidak setuju jika mengambil Hotel Atlet. Karena, hotel itu sudah dibangun dengan konstruksi khusus untuk kamar-kamar atlet. Kalau mau dijadikan perpustakaan, harus ada pembongkaran,” katanya.
Ia menyarankan, Pemprov Kaltim bisa membangun perpustakaan baru di lahan yang lain. Ia berharap, perpustakaan baru tersebut bisa meningkatkan minat baca masyarakat Kaltim.
“Kami akan mendukung pembangunan perpustakaan baru yang lebih bagus dan representatif. Kami harap, perpustakaan baru itu bisa menjadi pusat informasi dan pengetahuan bagi masyarakat Kaltim,” pungkasnya.