Find Us On Social Media :
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pendopo Kota Bandung, Senin (13/11/2023). (Sonora/Indra Gunawan)

Strategi Pemkot Bandung Jaga Inflasi Dan Stabilkan Harga Beras

Indra Gunawan - Selasa, 14 November 2023 | 11:30 WIB

Bandung, Sonora.ID - Walau sudah dijamin bahwa stok beras untuk Kota Bandung aman hingga akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan sejumlah upaya strategis untuk menekan inflasi, seiring tren kenaikan harga beras.

"Kita ada operasi pasar, ada pasar murah, hingga Gerakan Pangan Murah. Tercatat, hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi terendah se-Jawa Barat," ucap Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pendopo Kota Bandung, Senin (13/11/2023).

"Meski inflasi di Kota Bandung cukup rendah, kita tetap harus dapat menekan kenaikan harga barang dan jasa, agar masyarakat tidak terbebani," tegas Bambang.

“Paling tidak ada dua isu yang harus menjadi perhatian kita bersama yaitu mengendalikan inflasi dan memastikan harga stabil menghadapi hari besar," tambahnya.

Baca Juga: Daop 2 Sudah Jual Lebih Dari 10 Ribu Tiket Untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru

Menurutnya, pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi strategi untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas.

Tak hanya itu, Bambang juga meminta seluruh jajaran yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi komoditas lain penyumbang inflasi agar terus diintervensi.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Samiran mengatakan, tingkat inflasi month to month (MtM) Kota Bandung pada Oktober 2023 sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,54.

Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2023) sebesar 0,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 2,27 persen Ini merupakan inflasi Terendah se-Jawa Barat.

Samiran menyebut, beras menjadi salah satu komoditas yang memberikan andil cukup besar dalam inflasi yakni sebanyak 0,57 persen.