Gowa, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Gowa ikut berpartisipasi dalam program strategis Pemprov Sulsel di bidang ketahanan pangan. Lahan seluas 3.600 hektare di Kabupaten Gowa siap menjadi lokasi penanaman pisang cavendish.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin mengaku, lahan tersebut masing-masing 200 hektare di 18 kecamatan di Kabupaten Gowa. Lahan itu belum termasuk yang disediakan masing-masing penyuluh di masing-masing desa se-Kabupaten Gowa.
"Kami berharap ini digerakkan bersama-sama, dan di Gowa kami sudah menyediakan lokasi-lokasi penanaman 200 hektar per kecamatan. Kami berharap juga ada gerakan yang dilakukan oleh para penyuluh," ujar Fajar usai penanaman pisang cavendish, di Desa Nirannuang, Bontomaranu, Kabupaten Gowa, Jumat, 17 November 2023.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Puji Kekompakan Bupati dan Wakil Bupati Gowa
Pihaknya menyambut baik program budidaya pisang cavendish yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel. Dukungan ditunjukkan dengan melakukan penanaman pisang pada lahan seluas 30 hektare di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomaranu, Kabupaten Gowa.
"Gerakan ini terus kita dorong dan semua teman-teman penyuluh sudah menyediakan lahan satu hektare. Per hari ini kita akan tambahkan dua hektare lagi dan sekarang sudah hampir 200 hektare," lanjutnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, saat ini Pemkab Gowa sudah berkoordinasi dengan seluruh pemerintah Desa se-Kabupaten Gowa. Mereka pun menyatakan siap menjalankan program prioritas Pj Gubernur Sulsel itu. "167 desa kita persiapkan untuk itu (tanam pisang cavendish) dan semua itu kita akan lakukan gerakan dengan para petani yang ada di desa. Semua desa siap menjalankan program ini," imbuhnya.
Baca Juga: Eksportir Buah Siap Pasarkan Pisang Sulsel ke Seluruh Dunia
Sementara itu, Kepala Desa Nirannuang, Irwan, mengaku, sejak program tersebut diluncurkan Pj Gubernur Sulsel, pemerintah desa menyambut dengan baik dan menjalankan bersama masyarakat. Bahkan pemerintah desa, kata Irwan, sudah menyediakan anggaran melalui Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES).
"Ini tentu sangat bersinergi dengan saya punya desa, karena bibit pisang ini tidak membutuhkan air banyak, sedangkan desa kami sering kekeringan. Program penanaman pisang ini bagus buat kami," tuturnya.