Sidoarjo, Sonora.ID - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Jawa Timur hari ini mulai membuka kegiatan lelang serentak yang dilakukan di Kantor Wilayah DJP Jatim II yang melibatkan berbagai unit eselon I di lingkungan Kemenkeu Jawa Timur melalui koordinasi Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Jatim.
Kepala Kanwil DJP Jawa Timur II Agustin Vita Avantin selaku tuan rumah penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan lelang serentak ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan penerimaan negara dan memberikan deterrent effect atau efek jera kepada penunggak pajak sekaligus memberikan edukasi bagi wajib pajak (WP) pada umumnya tentang wewenang DJP untuk melakukan penyitaan dan pelelangan atas aset penunggak pajak.
"79 lelang hasil eksekusi dengan nilai 20,2 miliar rupiah lebih dan non eksekusi dari 14 satuan kerja dengan nilai 736 juta rupiah lebih atau secara total sekitar 21 miliar yang hari ini kita lelang itu harga limit, sebelum lelang tiga hari kemudian," kata Vita seusai acara Konferensi Pers Lelang Serentak Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Kanwil DJP Jatim II di Sidoarjo, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan lelang ini melibatkan unit eselon II mulai Kanwil DJP Jatim I, II dan III termasuk Kanwil Bea Cukai Jatim I yang tergabung dalam 31 satuan kerja dengan 79 aset lelang hasil sitaan dari para penunggak pajak senilai total 20,2 miliar rupiah lebih.
"Wajib pajak, ayo patuh. Ini adalah kontribusi kita kepada negara untuk penerimaan negara dan pembangunan negara. Artinya, laporlah pajak secara patuh agar tidak sampai disita dan dilelang asetnya sehingga bisa untuk bekerja terus dan penerimaan pajak akan bertambah terus untuk negara. Lelangnya secara on line di situs www.lelang.go.id yang dikelola oleh Dirjen Kekayaan Negara," pungkas Vita.
Baca Juga: Warga Surabaya dan Jatim Antusias Sambut Piala Dunia Indonesia Ekuador U-17 2023
Selain itu, untuk kegiatan lelang serentak non eksekusi diikuti oleh 14 satuan kerja dengan jumlah nilai limit mencapai 736 juta rupiah lebih dari berbagai aset lelang hasil sitaan berupa kendaraan bermotor, tanah dan bangunan, barang elektronik, ponsel, sepeda hingga logam mulia yang dilelang melalui situs Dirjen Kekayaan Negara
Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum DJP, Eka Sila Kusna Jaya menambahkan bahwa tahapan penagihan berjalan setelah ada putusan inkrah dengan waktu satu bulan dan tujuh hari masa jeda sebelum masa penagihan mulai teguran paksa, penyitaan hingga pelelangan jika WP tidak melakukan pemenuhan kewajiban.
"Penagihan sesuai urutan, teguran paksa, sita dan lelang dan WP tidak melakukan pemenuhan kewajiban. Kadang kadang yang disita ini masih jauh dari hutang yang harus dipenuhi, tapi setidaknya mengurangi kerugian negara karena tidak tertagihnya piutang," kata Eka Sila.
Lelang serentak hari ini terdiri dari dua jenis lelang, yaitu lelang serentak eksekusi dan lelang serentak non eksekusi. Lelang eksekusi yang dilaksanakan di wilayah Jawa Timur diikuti oleh 30 Kantor Pelayanan Pajak dan 1 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
Baca Juga: Harapkan Berkah Bagi Bangsa Indonesia, Gus Yahya Serukan Semiliar Selawat Nariyah
Unit Eselon II - Jumlah Satker Peserta Lelang - Jumlah Aset - Nilai Limit (Rupiah)
Kanwil DJP Jatim I 5 8 2.496.700.321
Kanwil DJP Jatim II 15 46 4.172.214.938
Kanwil DJP Jatim III 10 21 2.955.956.886
Kanwil DJBC Jatim I 1 4 10.584.615.000
Jumlah 31 79 20.209.487.145
Sedangkan kegiatan lelang serentak non eksekusi diikuti oleh 14 satuan kerja dengan jumlah nilai limit Rp.736.086.110 (Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Juta Delapan Puluh Enam Ribu Seratus Sepuluh Rupiah). Aset yang dilelang terdiri dari kendaraan bermotor, tanah dan bangunan, barang elektronik, ponsel, sepeda, dan juga logam mulia. Lelang tersebut dilaksanakan secara daring melalui situs www.lelang.go.id yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Baca Juga: Jelang Puncak Peringatan Hari Santri 2023, Ketua Umum PBNU Lepas Jutaan Peserta Jalan Santai