Find Us On Social Media :
Wali Kota Medan Bobby Nasution (baju adat biru muda) didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu dan Wakil Wali Kota Medan H. Aulia Rachman, setelah Upacara Hari Guru Nasional Tingkat Kota Medan Tahun 2023 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (25/11). ()

Mulai 2024 Pemko Medan Tambah Honor Guru Honorer

Rini Aprianty - Sabtu, 25 November 2023 | 19:30 WIB



Medan, Sonora.id
 - Wali Kota Medan Bobby Nasution berjanji akan menambah honor seluruh guru honorer baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Medan yang sebelumnya Rp 250.000/bulan menjadi Rp.400.000/bulan. 

Kabar gembira ini disampaikan Bobby Nasution saat memimpin Upacara Hari Guru Nasional Tingkat Kota Medan Tahun 2023 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (25/11).

Hal itu dilakukan sebagai wujud perhatian dan kepedulian suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu terhadap kesejahteraan para guru honor yang ada di Kota Medan. 

"Penambahan honor ini akan dilakukan mulai  tahun 2024, dimana sebelumnya Rp.250.000/bulan naik menjadi Rp.400.000/bulan. Saya minta honor ini nantinya disalurkan setiap akhir bulannya bukan tiga bulan sekali seperti yang selama ini dilakukan," kata Bobby Nasution didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu. 

Baca Juga: Ketua Bidang I TPKK Pusat Tekankan Pencahayaan di Suatu Ruangan di LPP Kelas IIA Pontianak

Ribuan pahlawan tanpa tanda jasa itu pun langsung mengucapkan terima kasih kepada menantu Presiden Joko Widodo dalam upacara yang turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua DWP Kota Medan Ny Ismiralda, unsur Forkopimda Kota Medan, Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri, pimpinan perangkat daerah dan camat se Kota Medan serta para kepala sekolah, guru dan akademisi. 

Selanjutnya, orang nomor satu di Kota Medan dalam upacara yang mengusung tema "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" ini, menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dikatakannya, pada tahun pertama Merdeka Belajar, Mendikbudristek menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya.   

Mendikbudristek menerapkan Asesmen Nasional agar semua fokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan.

Dimana lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.

Lalu di tahun berikutnya, Mendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka.

Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan tersebut.