Makassar, Sonora.ID - Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) saat ini menjadi program prioritas nasional. Stunting dinilai jadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan generasi emas 2024 mendatang.
Diketahui, angka stunting Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,6 persen. Angka itu di atas batas toleransi yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO yaitu 20 persen setiap negara.
Untuk memperkuat pemantauan pelaksanaan intervensi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting oleh lintas sektor, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan belum lama ini meluncurkan aplikasi Dashboard Pemantauan dan Evaluasi Pendampingan Tematik Stunting atau Dasi Penting di Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto memberikan apresiasi atas peluncuran aplikasi Dasi Penting.
Baca Juga: Atasi Stunting, Sekdaprov Minta Gunakan Dana Desa
Ia berharap, pemerintah daerah bisa mengoptimalkan dan memanfaatkan aplikasi ini dalam memantau pelaksanaan intervensi dan kegiatan konvergensi penurunan stunting di wilayah masing-masing.
"Harapan saya aplikasi ini tidak hanya dilaunching dan sekedar seremonial saja, kemudian selesai, akan tetapi betul-betul dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga bisa memberi nilai manfaat bagi pemerintah daerah," ucap Tavip.
Ia menegaskan, pengentasan masalah stunting membutuhkan kerjasama lintas sektor secara komprehensif dan terpadu.
Caranya dengan mengintensifkan pendampingan kepada keluarga berisiko melahirkan bayi stunting.
"Ada 17 kementerian lembaga yang diberikan amanat dalam Percepatan Penurunan Stunting dan harus bersinergi karna stunting itu multifaktor sehingga melibatkan multipihak," sebutnya.