SUMEDANG, Sonora.id – Ketua Tim Penggerak (TP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Linda Romauli Siregar beserta rombongan TP PKK dan Dinas Kesehatan PPU menggelar kaji tiru penurunan stunting di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat bertempat Gedung Negara Sumedang, Selasa (28/11/2023).
Selain TP PKK Kab PPU hadir pula Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony, TP PKK Kabupaten Tangerang Mirasari Andi Ony beserta rombongan. Rombongan di sambut oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sumedang, Yanti Kriyana Dewi dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumedang Budi Rahman.
Kaji tiru ini bermaksud untuk mengadopsi penurunan stunting di mana Kabupaten Sumedang merupakan Juara 1 tingkat nasional dalam penurunan stunting.
Pada kesempatan tersebut Asisten III Setda Sumedang Budi Rahman menjelaskan bahwa aplikasi e-SIMPATI (Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi) adalah salah satu program Sumedang Digital Region hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan Telkomsel SIMPATI, ini diharapkan dapat menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang di sisi pengumpulan dan pelaporan data balita yang berkaitan dengan hal tersebut,” jelas Budi.
Baca Juga: Aplikasi Dasi Penting Perkuat Intervensi Penurunan Stunting di Sulsel
Sementara Linda Rumouli dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Bupati Sumedang yang bersedia menerima dan memberikan ilmunya kepada TP- PKK PPU dan Dinas Kesehatan PPU tentang penanganan stunting.
“Di mana Kabupaten Sumedang telah berhasil menurunkan stunting dari angka 32,3 % di tahun 2018 menjadi 7,96 % di tahun 2023,”kata Linda.
Lanjutnya bahwa Saat ini dia hadir membawa rombongan kaji tiru penanganan stunting di Kabupaten Sumedang sebanyak 22 orang terdiri dari 9 orang TP-PKK dan 13 orang tenaga gizi dari Dinas Kesehatan PPU.
“Perlu kami sampaikan di Kabupaten PPU yang saat ini ditetapkan sebagai Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara masih terdapat anak stunted sebanyak 930 jiwa dengan persentase keterpaparan 10,8 % dari 8.603 bayi balita yang ditimbang,”jelasnya.
Tambahnya, berbagai upaya telah dilakukan seperti sosialisasi, edukasi, pendampingan pada remaja untuk mengkomsumsi tablet tambah darah serta memberdayakan Tim Pendamping Keluarga yang yang salah satu tugas dan fungsinya pendataan dan pembinaan melalui E-lokmil (elektronik siap nikah dan siap hamil) dari usia remaja, ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui.
Baca Juga: Wakil Rakyat Soroti Angka Stunting di Kaltim
“Melalui kegiatan studi tiru ini, kami berharap akan ada oleh-oleh yang dapat kami bawa pulang berupa terobosan terobosan baru, inovasi, kiat-kiat penanganan stunting di Kabupaten Sumedang yang nantinya dapat kami aplikasikan di daerah kami,” tutupnya. (Adv /Diskominfo PPU)