Makassar, Sonora.ID - Kebijakan Pemprov Sulsel terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian mendapat respon positif dari para petani.
Hadirnya KUR Pertanian tersebut dinilai sangat membantu dan menyelamatkan para petani dari jeratan rentenir. Hal itu dirasakan petani kentang, markisa, dan bawang merah di Kabupaten Gowa.
Seperti diungkapkan Ketua Kelompok Tani Biring Romang, Rizal.
Ia mengaku, selama ini para petani mengandalkan pinjaman dari para rentenir dengan bunga yang cukup tinggi setiap bulannya.
Pinjaman tersebut digunakan sebagai modal saat memasuki musim tanam.
"Kami selama ini kalau pakai pinjaman dari orang (rentenir) biasa tidak bisa kami bayar. Bagus kalau bantuan KUR karena dalam satu hektare itu kurang lebih Rp60 juta modalnya. Kalau kita ambil yang bukan KUR, susah juga kembalinya nanti," ungkap Rizal di hadapan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat kunjungan kerja di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, belum lama ini.
Adapun KUR Pertanian dari Pemerintah menawarkan bunga yang relatif rendah yakni hanya 6 persen dalam setahun.
Untuk itu, KUR tersebut menjadi solusi permodalan bagi petani kentang, markisa maupun komoditi lainnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel-KKSK Siapkan KUR Rp30 Triliun Biayai Tiga Sektor Ini
Hal senada juga diungkapkan Nasir, Kelompok Tani Biring Panting, Desa Erelembang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Ia berharap, program KUR tersebut dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
"Kita sangat mengharapkan KUR bagaimana kedepannya supaya masyarakat kita di kampung ini, bisa juga maju dibanding dengan daerah lain," harapnya.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Pj Gubernur Sulsel yang berkenan datang di daerahnya, dan langsung melakukan penanaman kentang bersama para kelompok tani di Kecamatan Tinggimoncong.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur Sulsel sudah datang di kampung kami ini untuk memberikan berbagai macam masukan," ucapnya.