Find Us On Social Media :
Kumpulan contoh teks negosiasi di sekolah dalam bentuk dialog yang singkat, pendek, dan beragam tema. (Freepik.com)

22 Contoh Teks Negosiasi di Sekolah dalam Dialog: Singkat dan Beragam Tema

Arista Estiningtyas - Senin, 8 Januari 2024 | 14:38 WIB

Sonora.ID - Negosiasi pada dasarnya merupakan kegiatan berunding atau tawar menawar untuk mencapai kesepakatan atau persetujuan bersama antara beberapa pihak. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teks negosiasi adalah sebuah teks yang menguraikan tentang proses tawar menawar oleh dua partisipan atau lebih untuk mencapai kesepakatan bersama baik berupa dialog maupun narasi.

Sebagai sebuah teks, teks negosiasi memiliki struktur sendiri, yaitu orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.

Baca Juga: Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka serta Rinciannya

Struktur Teks Negosiasi

(1) Orientasi

Orientasi biasanya dibuka dengan salam. Bagian ini menjadi proses awal dari negosiasi ketika pembicaraan atau tawar-menawar mulai dilakukan. 

Orientasi dapat ditulis dengan ucapan salam, sapaan, atau pertanyaan awal yang menjadi bahan atau pokok permasalahan dalam diskusi.

(2) Pengajuan

Pengajuan menjadi inisiasi dari satu pihak untuk mencapai suatu keinginan. Pengajuan dilakukan oleh satu pihak untuk mengungkapkan keinginannya kepada pihak lain. 

Dalam bagian ini, setiap pihak yang terlibat akan mengungkapkan tujuan masing-masing yang ingin dicapai dalam proses negosiasi.

(3) Penawaran

Penawaran menjadi inti dari negosiasi. Penawaran terjadi karena adanya pengajuan. Ketika pengajuan, satu pihak bisa saja tidak langsung setuju atau menolak. 

Pihak yang tidak setuju ataupun yang menawarkan akan saling memberikan penawaran. Pihak-pihak tersebut akan saling bernegosiasi atau saling tawar-menawar yang didasarkan pada perbedaan masing-masing. 

Durasi waktu penawaran dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat, bergantung pada kompromi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan negosiasi.

Pada proses penawaran biasanya terjadi konflik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan keinginan dari pihak-pihak yang bernegosiasi.

(4) Persetujuan

Persetujuan menjadi hasil dari negosiasi yang mana pihak-pihak yang berdiskusi telah mencapai kesepakatan. 

Dalam persetujuan, perbedaan pihak-pihak yang bernegosiasi telah diselesaikan dan menghasilkan perjanjian yang saling menguntungkan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah dalam Bentuk Dialog

Berikut ini pun kami sajikan kumpulan contoh teks negosiasi di sekolah yang singkat, pendek, dan beragam tema, dikutip dari berbagai sumber.

Contoh 1

Dialog Wali Kelas dan Ketua Kelas

Wali kelas: Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu setuju?

Ketua kelas: Saya sudah berbicara dengan teman teman bu. Cuma ada usulan study wisatanya ke pantai marina aja bu.

Wali kelas : Wah, kenapa bisa begitu?

Ketua Kelas: Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu. Sedangkan, pantai marina belum pernah sama sekali.

Wali kelas: Tapi Anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah menyetujuinya.

Ketua kelas: Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata itu dilaksanakan di Tanjung Biara.

Wali kelas: Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.

Ketua kelas: Begini saja bu, biar saya dan teman teman yang menghadap ke kepala

sekolah dan menceritakan rencana ini.

Wali kelas: Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan hasilnya ke ibu.

Ketua kelas: Baik bu.

Contoh 2

Sama-Sama Lupa

Pagi itu, seperti biasa, Ayu berangkat sekolah sesuai jadwal yang telah disepakati antara jiwa dan raganya agar berangkat tepat waktu. Apa yang terjadi? Bel sekolah berbunyi tepat pukul 07.00 WIB, tetapi Ayu belum terlihat.

Ayu : Ah, akhirnya sampai juga di sekolah.

Bijak: Memang kenapa baru sampai?

Ayu : Aku bangun kesiangan karena tadi malam mengerjakan PR Bahasa Indonesia sampai larut.

Bijak: Apa ada PR Bahasa Indonesia? (Sambil terkejut)

Ayu : Ada, PR untuk menganalisis jenis kalimat berpredikat verba. Kamu sudah mengerjakannya?

Bijak: Astaga, aku benar-benar lupa. 

Ayu: Kenapa bisa lupa? Hari ini harus sudah selesai.

Bijak: Tadi malam, aku sibuk menyiapkan peralatan praktikum Biologi. Aku kelelahan seharian mencari jangkrik.

Ayu : Oh ya. Kelompokku juga belum ada yang membawa jangkrik.

Bijak: Siapa yang ditugaskan membawanya?

Ayu : Aku sendiri.

Bijak: Kamu akan mencari di mana sekarang?

Ayu: Belum tahu. Bagaimana kalau aku minta beberapa ekor jangkrik milikmu? 

Bijak: Enak saja. Aku sudah berjuang seharian mencari jangkrik-jangkrik ini hingga melupakan PR Bahasa Indonesiaku.

Ayu: Begini saja. Kamu menyalin PR yang telah aku kerjakan, tapi dengan syarat kamu harus memberikan beberapa jangkrikmu kepadaku. 

Bijak: Bagaimana ya? Sebenarnya aku tidak rela memberikan jangkrik ini kepadamu.

Ayu: Kenapa tidak rela. Kamu dapat salinan PR ku dan aku mendapat beberapa jangkrik darimu. Aku juga lelah menyelesaikan PR ini hingga berangkat kesiangan.

Bijak: Baiklah. Ini beberapa jangkrik untukmu. Mana PR mu?

Ayu : Ini PRku. Jangan sampai kamu rusak.

Bijak: Oke, beres.

Ayu : Nanti kembalikan ke mejaku lagi ya!

Bijak: Tenang saja.

Dengan kecepatan tinggi, Bijak menyalin semua PR milik Ayu dan berharap akan selesai sebelum guru masuk kelas.