Sonora.ID - Mengawali 2024, Pemerintah kembali menggulirkan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah BP-CBP 2024 kepada 22.004.077 penerima. Beras yang didistribusikan mencapai 220.040.770 Kg per bulan.
Program ini sendiri diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo melalui seremonial penyerahan perdana di Gudang Bulog Gumilir, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa 2 Januari 2024 lalu.
Terkait pendistribusiannya, pemerintah kembali mempercayakan Pos Indonesia (PosIND) untuk menyukseskan penyaluran BP-CBP alokasi periode Januari-Juni 2024.
Kesiapan ini seiring telah terdistribusikannya seluruh bantuan beras periode 2023 kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Dikutip dari siaran persnya, Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyebut, PT Pos Indonesia (Persero) melalui Perum Bulog, siap menyalurkan BP-CBP 2024 kepada 13.415.219 PBP di 20 provinsi, dari total 38 provinsi.
Alokasi nasional BP-CBP 2024 yaitu kepada 22.004.077 penerima atau sejumlah 220.040.770 Kg beras per bulan.
“Untuk distribusi Januari hingga Juni 2024, kami dipercaya menyalurkan sekitar 62 persen alokasi bantuan beras nasional. Kepercayaan ini terus meningkat, ini pun berdasar pada kesuksesan pendistribusian yang kami dilakukan pada program sebelumnya,” kata Faizal pada penyampaian program BP-CBP di Perum Bulog, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Menurutnya, program BP-CBP tahun 2023 melalui Pos Indonesia telah terdistribusikan 100 persen. Pendistribusian diberikan kepada PBP sesuai dengan amanat pemerintah. Hal itu juga yang menjadi alasan Pos Indonesia kembali menang tender untuk pendistribusian bansos beras tahun 2024.
Menurut Faizal, amanat Bulog kepada Pos Indonesia untuk mendistribusikan program bansos beras didapatkan melalui tender terbuka yang dilakukan Bulog dengan sangat fair. Proses penetapan pemenang tidak hanya melihat kepada tarif distribusi namun juga aspek teknis dan teknologi.
“Tarif, teknologi, dan pelayanan menjadi penjamin terpenuhinya akuntabilitas dalam penyelesaian pekerjaan. Ini menjadi penilaian utama kenapa Pos Indonesia kembali dipercaya untuk mendistribusikan bantuan beras pada tahun ini,” ungkap Faizal.
Faizal menyebut, untuk menjamin kelancaran distribusi, Pos Indonesia telah menggunakan teknologi canggih, yaitu aplikasi Pos Giro Cash (PGC).
"Aplikasi ini melakukan validasi secara akurat penerima bantuan. Penerima yang telah mendapatkan bantuan dapat diketahui dari foto diri bersama dengan identitas yang dibawa yaitu KTP atau KK. Termasuk titik atau lokasi dimana penerima bantuan menerima beras," sebut Faizal.
“Semua dapat dilihat titik koordinatnya dalam peta atau maps. Penerima juga diketahui by name by address, termasuk ada foto penerimanya. Jadi ini sangat akurat,” imbuh Faizal.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan, Pos Indonesia telah beberapa tahun dipercaya pemerintah menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos).
"Kami memiliki SOP yang sudah teruji dan mampu memenuhi seluruh unsur dalam prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu bersih, transparan dan profesional," kata Tonggo.
"Kami juga memiliki keunggulan dengan dukungan sumber daya transportasi, SDM dan ketersebaran Kantor Pos Cabang di seluruh Indonesia hingga daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) yang akan memudahkan dalam pendistribusian bantuan," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Tonggo, untuk pengangkutan beras dari gudang Bulog menuju ke lokasi penyerahan bantuan, Pos Indonesia menggunakan Aplikasi CBP. CBP adalah aplikasi first dan mdle mile (tracking pengiriman sejak dari gudang sampai titik penyerahan).
“Dengan aplikasi ini, seluruh proses pemindahan dan pengangkutan beras dapat dilacak dan diketahui jumlahnya secara realtime,” kata Tonggo.
Tonggo menjelaskan, setelah nanti seluruh proses terlaksana dengan baik, proses selanjutnya pendokumentasian seluruh arsip ataupun dokumen akan dilakukan menggunakan Aplikasi e-Filing.
"e-Filing dipakai mendukung akuntabilitas dalam hal evidence dokumen penyerahan secara digital. Nantinya, seluruh dokumen CBP tersimpan secara digital dalam storage dengan tingkat keamanan yang tinggi," jelas Tonggo.
Aplikasi ini juga digunakan untuk memeriksa keabsahan dokumen, penyimpanan dokumen hingga dapat diketahui progressnya menggunakan dashboard real time. Semua proses tersebut dapat dipantau menggunakan aplikasi dashboard.
“Ketiga aplikasi yang digunakan tersebut dapat diakses oleh seluruh stakeholder dan progresnya dapat dilihat dalam dashboard,” tuturnya.
“Tentunya tak lepas dari penjadwalan dan koordinasi berbagai pihak seperti pemerintah daerah, aparat keamanan, Perum Bulog dan swasta lain dalam membantu menyukseskan penyaluran dengan baik dan tepat waktu,” ungkap Tonggo.
Selain itu, Pos Indonesia juga mampu mengorkestrasi resource eksternal dalam hal penyediaan multimoda transportasi (darat/laut/udara) yang dimiliki oleh sektor BUMN maupun swasta.
"Resource ini dapat dikomunikasikan melalui rencana pendistribusian dengan seluruh stakeholder pemerintahan daerah termasuk didalamnya aparat keamanan untuk mendukung kelancaran distribusi CBP kepada penerima bantuan," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Bersama Kembangkan UMKM, Pos Indonesia Menggandeng TikTok dan Kadin Indonesia