Find Us On Social Media :
Debat kedua Calon Wakil Presiden (cawapres) pemilu 2024. (kompas.com)

Begini Penilaian Pengamat Politik Soal Debat Kedua Cawapres  Pemilu 2024

Dita Tamara - Selasa, 23 Januari 2024 | 11:00 WIB

Palembang, Sonora.ID – Minggu, (21/01/2024) malam berlangsung debat kedua Calon Wakil Presiden (cawapres) pemilu 2024

Bagaimana penampilan cawapres dalam debat kedua tersebut?, Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar memberikan penilaiannya.

“Debat kemaren lumayan menarik walaupun tak seheboh debat capres sebelumnya. Paslon 01 cenderung ada kemajuan. Paslon 03 sangat menonjol menguraikan persoalan normatif tapi ia mampu memberikan alternatif-alternatif kebijakan atau hal-hal yang menyangkut dasar hukum untuk diimplementasikan. Paslon 02 kemaren terjebak dengan strategi sendiri, dengan gimmick yang justru  tidak pantas dilakukan terhadap seorang professor yang dihormati dari sisi usia dan pengalaman. Gibran tidak secemerlang debat pertama walaupun gagasan dan idenya tergolong segar, tapi dari sisi komunikasi politik verbal sangat buruk,” ujarnya.

Tajamnya kritik paslon ke pemerintah menunjukkan demokrasi kita yang sudah kebablasan. Semua orang bisa mengkritik pemerintah bahkan kadang kritiknya tidak etis dan tidak beradab. Mahfud MD yang juga berada dipemerintahan pun ikut mengkritik pemerintah.

“Mengkritik boleh saja tapi harus disertai tawaran alternatif. Jangan hanya mengkritik dan membuat narasi-narasi yang rumit. Memberikan narasi yang rumit bukan berarti dia lebih pintar,” tandasnya.

Baca Juga: Umat Nasrani TNI-Polri Polda Sumsel Gelar Doa Bersama Pemilu Damai

Paslon no 03 dan 01 menyerang 02 wajar sebab Gibran adalah putra presiden Jokowi, apalagi Jokowi secara terang-terangan mendukung paslon 02.

“Yang lain ingin merebut kekuasaan Jokowi sehingga mereka mengkritik 02 karena Prabowo Menhan dan Gibran putra Jokowi. Terpenting bagaimana membuat penetrasi terhadap kritikan-kritikan yang diberikan,” ujarnya.

Debat capres maupun cawapres hanya satu alat dan tidak menentukan paslon tertentu bisa terpilih menjadi presiden maupun wakil presiden. 

Banyak hal menjadi penentu bisa terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Ada kampanye langsung, ada juga porto folio masing-masing capres-cawapres yang bisa menjadi sumber penilaian masyarakat. a

Aanya debat sedikit banyak memberikan perubahan elektabilitas. Debat dapat menguatkan pemilih apakah mantap dengan pilihannya.

“Gunakan hak pilihmu. Pilih yang bisa menjaga eksistensi negera kedepan yang bisa membuat keberlanjutan pembangunan dan kinerja yang lebih baik,” pungkasnya.

Baca Juga: Wujudkan Sumsel Zero Knalpot Brong, Polda Sumsel Gelar Apel Deklarasi