Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 7 Ciri Khas Ragam Bahasa Teks Berita: Jembatan Informasi yang Objektif dan Aktual.
Berita. Sekilas sederhana, namun fungsinya dalam kehidupan kita ibarat jembatan bagi informasi.
Melalui teks-teks ringkas namun padat, kita diajak menapaki berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, dari yang lokal hingga global.
Agar jembatan informasi ini kokoh dan efektif, bahasa yang digunakan pun memiliki ciri-ciri khusus.
Mari kita menyelami 7 ciri khas ragam bahasa teks berita, lengkap dengan pengertian, struktur, dan contohnya, agar Anda dapat mengenali dan memahami jembatan informasi ini dengan lebih baik.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Berita Bahasa Inggris Singkat, Lengkap dengan Artinya
1. Faktual dan Objektif:
Jujur dan apa adanya. Ciri utama teks berita adalah penyajian informasi yang faktual dan objektif.
Penulis berita bukan pengarang cerita. Ia berperan sebagai penyampai peristiwa yang benar-benar terjadi, tanpa bumbu-bumbu opini atau bias pribadi.
Bahasa yang digunakan pun dipilih dengan cermat, menghindari kata-kata hiperbolik, emotif, atau mengandung klaim tak berdasar.
Contoh:
- Faktual: "Tim SAR berhasil menemukan korban selamat setelah terjebak longsor selama 3 hari."
- Bukan faktual: "Para pahlawan pemberani itu berhasil menaklukkan bencana longsor yang mengerikan."
Baca Juga: Struktur Teks Berita Bahasa Indonesia 5W+1H yang Baik dan Benar
2. Aktual dan Terkini:
Berita bagaikan makanan: nikmat disantap saat masih hangat.
Informasi yang disajikan dalam teks berita haruslah aktual dan terkini, relevan dengan kejadian yang sedang menjadi pembicaraan masyarakat.
Fokusnya pada peristiwa-peristiwa terbaru, bukan mengungkit kejadian lampau kecuali ada kaitannya dengan konteks berita saat ini.
Contoh:
- Aktual: "Gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Lombok Timur pagi ini, belum ada laporan korban jiwa."
- Tidak aktual: "Pada tahun 2018, Lombok pernah mengalami gempa bumi yang cukup besar, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa."
Baca Juga: Teks Berita: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh
3. Singkat dan Padat:
Waktu pembaca berharga. Ciri khas lain dari ragam bahasa teks berita adalah penyampaian informasi yang singkat dan padat.
Setiap kalimat disusun sedemikian rupa agar makna tersampaikan maksimal dengan kata-kata seminimal mungkin. Penulis berita menghindari pengulangan, kalimat berbelit-belit, atau informasi yang tidak relevan.
Contoh:
- Singkat dan padat: "Kebakaran melanda pasar tradisional pusat kota, kerugian ditaksir miliaran rupiah."
- Tidak padat: "Pada siang hari kemarin, sekitar pukul 12.30, api tiba-tiba berkobar di Pasar Induk Kota, menghanguskan puluhan kios pedagang dan menimbulkan kerugian yang masih dihitung."
4. Menjawab 5W + 1H:
Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Struktur 5W + 1H menjadi panduan penting dalam penulisan berita.
Informasi ini harus terjawab dengan jelas dan rinci dalam teks berita, sehingga pembaca memperoleh gambaran utuh mengenai peristiwa yang terjadi.
Contoh:
- 5W + 1H: "Banjir besar akibat luapan Sungai Bengawan menggenangi ratusan rumah di Desa Karanganyar, Wonogiri, Jawa Tengah. Banjir terjadi akibat hujan deras selama 2 hari, belum ada laporan korban jiwa. Tim SAR dan relawan telah dikerahkan untuk membantu evakuasi warga."
5. Bahasa Baku dan Formal:
Teks berita ditujukan kepada masyarakat luas, dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia.
Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam penulisan berita adalah bahasa baku dan formal. Kata-kata slang, istilah daerah, atau singkatan yang sulit dipahami dihindari.
Contoh:
- Bahasa baku dan formal: "Presiden Republik Indonesia akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang minggu depan."
- Tidak baku dan formal: "Pak Presiden mau ngetrip ke Jepang minggu depan, mau ngejalin kerjasama gitu."
Baca Juga: 15 Contoh Teks Berita Singkat, Lengkap dengan Unsur 5W + 1H!
6. Ejaan dan Tata Bahasa yang Benar:
Kredibilitas berita ditentukan dari aspek kepenulisan yang baik dan benar.
Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) menjadi keharusan dalam ragam bahasa teks berita.
Kesalahan ejaan dan tata bahasa akan menimbulkan kesan tidak profesional dan menurunkan kepercayaan pembaca.
Contoh:
- Ejaan dan tata bahasa yang benar: "Pemerintah menjamin keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pemilu 2024."
- Kesalahan ejaan dan tata bahasa: "Pemerentah jamin ke amanan dan keajaiban selama pelaksaan Pemilu 2024."
7. Gaya Netral dan Berimbang:
Berita bukan alat propaganda atau alat untuk mengekspresikan pendapat pribadi penulisnya.
Penulis berita harus menjaga objektivitas dan tidak memihak salah satu pihak dalam peristiwa yang dilaporkan.
Informasi yang disajikan haruslah jujur dan adil, menyajikan semua sudut pandang yang relevan dengan peristiwa tersebut.
Contoh:
- Netral dan berimbang: "Pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia dan inflasi.
- Tidak netral dan berimbang: "Pemerintah menaikkan harga BBM, rakyat menjerit."
T
ujuh ciri khas ragam bahasa teks berita di atas merupakan pondasi yang penting untuk menghasilkan berita yang berkualitas dan kredibel.
Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat membedakan berita yang baik dari berita yang buruk, serta memperoleh informasi yang akurat dan relevan dari berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis teks berita yang baik:
- Lakukan riset yang mendalam sebelum menulis. Cari informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber, termasuk sumber primer dan sekunder.
- Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata yang sulit atau asing.
- Perhatikan struktur 5W + 1H. Pastikan semua informasi penting tersampaikan dengan jelas.
- Gunakan gaya penulisan yang netral dan berimbang. Hindari penggunaan kata-kata yang mengandung opini atau bias pribadi.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat menulis teks berita yang informatif, menarik, dan kredibel.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.