Sonora.ID - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto kerap memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat secara langsung dan door to door (dari rumah ke rumah).
Hadi mengatakan, dirinya sengaja membagikan sertifikat tanah secara langsung karena ingin mengetahui kondisi di lapangan.
"Saya harus mendengarkan langsung kepada masyarakat apakah biayanya sesuai. Yang kedua, saya juga bertanya kepada masyarakat apakah dalam proses pelayanan ini memang dilayani dengan baik," ucap Hadi saat membagikan sertifikat di Desa Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kampung Leuwimalang, Kota Tasikmalaya, Rabu (24/1/2024).
Selain kedua hal tersebut, Hadi juga mengaku ingin mensosialisasikan secara langsung apabila ada tanah-tanah wakaf yang belum bersertifikat. Pihaknya pun, menurut Hadi, siap membantu membuatkan sertifikatnya.
Baca Juga: Daftar Wilayah Berpotensi Tinggi Banjir hingga Februari 2024 Mendatang
Khusus di kota Tasikmalaya, Menteri ATR/BPN memastikan, mafia tanah sudah tiarap. Sebab mayoritas tanah di daerah itu sudah terdaftar dan bersertifikat. Hadi menuturkan, dari target 337 ribu berkas pendaftaran sertifikat di Kota Tasikmalaya, ada 268 ribu di antaranya yang sudah selesai. Sehingga, mafia dipastikan sudah tidak ada.
"Tidak ada yang bermain-main lagi. Kalau ada mafia tanah, jangan takut, laporkan. Saya yakin mafia tanah sekarang sudah tiarap," ujar Hadi.
Masyarakat pun diminta melapor jika terdapat petugas BPN yang datang ke rumah dan meminta uang.
"Masyarakat jangan takut apabila ada petugas BPN secara diam-diam mendatangi rumah, kemudian meminta uang, ataupun tugas siapa saja, laporkan langsung, akan saya proses. Agar masyarakat ini tenang, dilayani dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga: BMKG Ungkap Daftar Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 26-27 Januari 2024, Cek!