Find Us On Social Media :
Kumpulan contoh teks negosiasi berbentuk dialog yang singkat, pendek, dan beragam tema. (Pixabay)

40 Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog Singkat dan Beragam Tema

Arista Estiningtyas - Senin, 5 Februari 2024 | 15:26 WIB

Sonora.ID - Teks negosiasi adalah teks yang menjelaskan adanya proses negosiasi. Tujuan dari negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak.

Dalam sebuah teks negosiasi ini biasanya ditemukan unsur-unsur pembangunannya, seperti partisipan, perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak, ada pengajuan dan penawaran, serta persetujuan atau kesepakatan.

Teks negosiasi ini pun dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti dalam bentuk dialog atau drama, gabungan antara narasi dan dialog seperti cerpen, dan pada surat penawaran serta permintaan barang.

Berikut ini pun kami sajikan kumpulan contoh teks negosiasi dalam bentuk dialog yang singkat, pendek, dan beragam tema, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93-94 Kurikulum Merdeka: Surat Penawaran Perusahaan

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog Singkat dan Beragam Tema

Contoh 1

Pembeli: Rambutan seikat harganya berapa, Bang?

Penjual: Sepuluh ribu, Neng.

Pembeli: Ih, mahal. Biasanya juga lima ribu.

Penjual: Wah, kalo segitu mah modalnya juga ga sampe Neng, jangan segitu deh.

Pembeli: Ya udah tujuh ribu aja. Gimana Bang?

Penjual: Hmm lebihin seribu lagi deh, biar ada untungnya.

Pembeli: Ya udah deh, dua ikat saja Bang kalau begitu.

Contoh 2

Konsumen : Berapa harga sepotong daging ayam ini?

Pedagang : Oh, harga sepotong daging ayam tersebut Rp50.000 bu.

Konsumen : Apa bisa ditawar harga dari sepotong daging ayam ini?

Pedagang : Tentu saja bisa bu, memang ibu mau menawar dengan harga berapa?

Konsumen : Saya ingin menawarkan harga daging ayam ini dengan harga Rp35.000.

Pedagang : Maaf sebelumnya bu, saya tidak bisa menjual daging ayam ini dengan harga segitu.

Konsumen : Lalu berapa harga yang pantas untuk daging ayam ini?

Pedagang : Potongan harga untuk daging ini dengan harga Rp40.000 bu.

Konsumen : Baiklah, saya beli daging ayam itu dengan harga Rp40.000.

Pedagang : Oke bu, ini daging ayam nya, terima kasih ibu.

Konsumen : Iya, terima kasih kembali.

Contoh 3

Penjual: Selamat siang

Anton: Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?

Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?

Anton : Yang biasa saja mbak.

Penjual : Silahkan mas dipilih, banyak pilihannya.

Anton: Saya suka yang hijau mbak, kalau dilihat segar.

Penjual: Iya mas. Cocok kalau dipakai oleh ibu mas.

Anton: Ini berapa mbak?

Penjual: Rp 50.000,00.

Anton: Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual: Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.

Anton: Tidak bisa kurang mbak?

Penjual: Rp 45.000,00 boleh mas.

Anton: Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual: Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.

Anton: Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual: Mau beli apa lagi mas?

Anton: Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual: Uangnya Rp 50.000,00, kembali Rp 5.000,00. Terima kasih mas.

Anton: Iya mbak, sama-sama.

Contoh 4

Pak Amri: Halo, Assalamualaikum.

Bu Tati: Waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?

Pak Amri: Ini, Ti. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?

Bu Tati: Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?

Pak Amri: Ya... kira-kira 1 minggu, Ti. Bagaimana?

Bu Tati: Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.

Pak Amri: Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari?

Bu Tati: Mungkin 4 hari cukup, Am.

Pak Amri: Baiklah, 4 hari saja. Oke?

Bu Tati: Oke, kapan kamu diambil peralatannya?

Pak Amri: Setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terima kasih, Ti. Assalamualaikum.

Bu Tati: Sama-sama. Waalaikumsalam.

Contoh 5

Pembeli : "Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?" (sambil menunjuk ke arah mangga gedong gincu)

Penjual: "Tiga puluh ribu, Bu. Murah."

Pembeli: "Boleh kurang kan, bang?"

Penjual : "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon."

Pembeli "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?"

Penjual : "Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."

Pembeli: "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?"

Penjual: "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."

Pembeli: "Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk."

Penjual : "Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."

Pembeli : "Baiklah, saya ambil 3 kilo ya, Bang."

Contoh 6

Pembeli: "Pak saya mau tanya dulu, sepatu ini, berapa harganya?" 

Penjual: "Kalau sepatu itu premium, Nak. Harganya 400 ribu, Nak." 

Pembeli: "Harganya boleh kurang enggak, Pak?"

Penjual: "Hmmm, boleh. Mau nawar berapa, Nak?"

Pembeli: "250 ribu aja, Pak. Soalnya saya hanya membawa uang segitu. Bagaimana?"

Penjual: "Wah, harga segitu rasanya tidak bisa, Nak."

Pembeli: "Kalau 300 ribu, Pak?"

Penjual: "Naikin dikit ya, Nak. 350 ribu Bapak lepas sepatu ini." 

Pembeli: "Iya, Pak. Saya setuju, ini uangnya. Terima kasih ya, Pak"

Contoh 7

Penjual: "Silakan buah yang manis dan murah meriah."

Pembeli: "Berapaan harganya, Bang?"

Penjual: "Murah, Bu. Satu kilonya cuma 15 ribu aja."

Pembeli: "Dua kilo 25 ribu aja, boleh?

Penjual: "Belum dapat, Bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung." 

Penjual: "Bisa kurang kok, Bu. Tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi."

Pembeli: "Wah... kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, Bang."

Pembeli: "Gimana kalau 13 ribu satu kilo. Boleh enggak, Bang?" 

Penjual: "Naikin lagi, Bu. Kalau segitu untung saya mepet, Bu." 

Pembeli: "Tawaran terakhir nih, Bang. Empat belas ribu satu kilo, bisa?"

Penjual: "Bolehlah, Bu. Hitung-hitung buat penglaris hari ini."

Pembeli: "Jadi, boleh 14 ribu satu kilo?"

Penjual: "Boleh, buat Ibu saya kasih murah ajalah."

Pembeli: “Terima kasih, Bang. Ini uangnya."

Penjual: “Terima kasih juga, Bu. Besok-besok mampir lagi ya, Bu."

Contoh 8

Guru: "Anak-anakku sekalian, bagaimana kalau minggu depan kita laksanakan ulangan harian bab terakhir ini ya. Ulangan ini digunakan untuk menambah nilai kalian selama semester genap ini."

Siswa: "Jangan minggu depan, Bu. Tugaskan sudah banyak. Ditambah mapel lain juga banyak tugas."

Guru: "Jadi kelas ini keberatan kalau ulangan hariannya diadakan minggu depan?"

Siswa: "Iya, Bu. Apalagi Ibu sudah memberikan tugas juga barusan."

Guru: "Kalau begitu diundur saja. Kapan kalian siap untuk ulangan harian?"

Siswa: "Dua minggu lagi saja, Bu."

Guru: "Baiklah. Tapi, karena materi bab terakhir ini sudah selesai, apa kalian punya ide apa yang akan kita lakukan minggu depan?"

Siswa: "Minggu depan kita praktik saja, Bu. Kebetulan kan materinya mengenai teks drama, bagaimana kalau diadakan pentas drama secara berkelompok. Satu kelas dibagi jadi tiga kelompok untuk memainkan drama pendek. Gimana, Bu?"

Guru: "Wah... wah. Ide bagus ini, Ibu sangat setuju."

Contoh 9

Pembeli: Pak, berapa harga mangga 1 kg?

Penjual: Ini 1 kg Rp15.000,00, Neng.

Pembeli: Terlalu mahal, Pak. Rp8.000,00 boleh?

Penjual: Harga mangga sekarang memang masih mahal, Neng. Belum musim panen.

Pembeli: Rp10.000,00 ya, Pak. Saya mau beli 10 kg.

Penjual: Belum boleh, Neng, Harga pas saja Rp12.000,00, ya. 

Pembeli: Ya, sudah, saya beli 10 kg.

Penjual: Baik, Neng.

Contoh 10